Nasional
Agar Tak Ekstrem, LHS Tegaskan Dalam Haji dan Umrah Diperlukan Moderasi

Lukman Hakim Saifuddin (LHS) saat memberikan pentingnya memahami moderasi beragama dihadapan ASN Ditjen PHU
FAKTUAL-INDONESIA: Menteri Agama (2014 – 2019) Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, moderasi diperlukan dalam haji dan umrah diperlukan agar muncul toleransi antar sesama, agar paham dan amalan keagamaan itu tak ekstrem.
Lukman Hakim Saifuddin yang akrab dipanggil LHS mengemukakan hal itu pada Orientasi Penguatan Moderasi Beragama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang digelar Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU).
LHS hadir sebagai nara sumber dalam acara yang diikuti 100 ASN Ditjen PHU di Bogor, Rabu (18/1/2023).
Dalam konteks haji dan umrah, LHS mengatakan bahwa moderasi beragama diperlukan di tengah keragaman pandangan dan paham keagamaan terutama terkait manasiknya.
“Dalam haji dan umrah, moderasi diperlukan agar muncul toleransi antar sesama, agar paham dan amalan keagamaan itu tak ekstrem, yang justru bertentangan dengan maksud dan tujuan penerapan syariat (maqashidus syari’ah) dalam berhaji dan berumrah itu sendiri. Jangan sampai berlebihan ataupun melampaui batas sehingga ingkar terhadap nilai-nilai kemanusiaan,” kata LHS.
Dia mengulas tentang pentingnya memahami moderasi beragama dalam lingkungan yang homogen. Sebagai contoh, LHS, panggilan akrabnya, menyebut lingkungan kerja Ditjen PHU karena seluruh pegawainya beragama Islam.
Menurutnya, setiap muslim memiliki cara pemahaman yang berbeda-beda terhadap ajaran Islam. “Ketika Saudara ditanya, Islam itu satu atau beragam? Jawabannya ya satu (ajaran Islam -red). Yang beragam adalah cara setiap penganutnya menginterpretasikan, memahami, menerjemahkan, menafsirkannya. Ajaran Islam yang satu ini dapat diinterpretasikan berbeda sehingga akan melahirkan tafsir keagamaan yang berbeda-beda pula,” terang LHS.
Kegiatan Orientasi Penguatan Moderasi Beragama Bagi ASN Ditjen PHU diikuti oleh 100 (seratus) orang ASN Ditjen PHU Kemenag yang terbagi ke dalam 2 (dua) Angkatan. Hadir juga sebagai narasumber, Tim Ahli dalam Pokja Moderasi Beragama Kemenag Alissa Wahid. ***