Connect with us

Lifestyle

Upaya Meningkatkan Kelahiran, Jepang Bayar Wanita yang Ingin Lakukan Pembekuan Sel Telur

Avatar

Diterbitkan

pada

Artis Luna Maya beberapa waktu lalu telah melakukan pembekuan sel telur agar kelak ketika menikah bisa memiliki keturunan.(ist)

FAKTUAL-INDONESIA : Penurunan angka kelahiran di Jepang membuat pemerintah cemas. Berbagai upaya pun dilakukan untuk menaikkan angka kelahiran.

Setelah pemerintah menawarkan program bantuan keuangan untuk mereka yang memiliki lebih dari satu anak, kini pemerintah menawarkan program lain.

Pemerintah Tokyo memberikan uang senilai US$ 2.200 atau sekitar Rp 33 juta per orang yang bersedia membekukan sel telurnya.

Sebelumnya, ada upaya menggelar perjodohan massal, mengajarkan kiat-kiat berkencan pada warga, sampai menggunakan big data untuk menjodohkan para penduduk sesuai idaman masing-masing.

Pembekuan sel telur ini adalah metode untuk membuat perempuan tetap bisa hamil di masa depan.

Advertisement

Sebagai contoh, artis Luna Maya sudah melakukan hal ini. Dia melakukannya karena usianya saat ini sudah 39 tahun dan ketika ia menikah kelak, ia masih memiliki peluang punya anak dengan pembekuan sel telur tersebut.

“Kami mengakui bahwa penurunan angka kelahiran berada dalam situasi kritis. Dalam pemahaman saya, berbagai macam faktor berperan, mencegah individu dalam mewujudkan harapan mereka akan pernikahan, kelahiran anak dan pengasuhan anak,” kata  Isozaki Yoshihiko, Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, seperti dikutip Fox News, Senin (6/3/2023).

Pemerintah Tokyo hanya membatasi 300 warganya yang ingin melakukan pembekuan sel telur.

“Ada banyak karyawan yang bingung memilih antara meniti karir dan menentukan waktu untuk hamil dan punya anak,” kata seorang perwakilan perusahaan kosmetik Pola. Ia pun menyambut program itu sebagai inisiatif yang baik.

Seperti diberitakan, pada tahun silam di Jepang, orang yang meninggal sekitar dua kali lebih banyak daripada yang lahir, dengan kurang dari 800.000 kelahiran dan sekitar 1,58 juta kematian.

Advertisement

Populasi telah turun menjadi 124,6 juta dari puncaknya lebih dari 128 juta pada 2008, dan laju penurunan makin meningkat.

Sementara proporsi orang berusia 65 tahun atau lebih meningkat jadi lebih dari 29% pada 2022. Meski sebenarnya di Korea Selatan angka kesuburan lebih rendah, populasi Jepang menurun lebih cepat.***

 

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Advertisement