Kuliner
Viral, Tentara Amerika di Bandung Borong Baso Tahu Sebelum Kembali ke Amerika Serikat
![](https://faktualid.com/wp-content/uploads/2023/01/amrik.jpg)
Sejumlah tentara Amerika Serikat terlihat antre membeli Baso Tahu gerobakan. (is)
FAKTUAL-INDONESIA : Belum lama ini viral foto tentara Amerika Serikat antre di depan gerobak Baso Tahu di Yonif Para Raider 330/Tridharma, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Ternyata sejumlah tentara yang sedang mengikuti latihan di Bandung tersebut menyukai Baso Tahu yang dijual oleh Endang Mina (54).
Baso Tahu ini dikenal sebagai salah satu makanan khas Bandung dan memang sangat disukai masyarakat Indonesia, khususnya kalangan anak muda.
Ternyata, para tentara Amerika yang baru sekali mencoba Baso Tahu ini pun menjadi ketagihan.
Mengutip Detik.com. . Endang menceritakan bagaimana detik-detik dagangannya dibeli oleh tentara Amerika. Menurutnya awalnya yang membeli baso tahu yang dijualnya adalah tentara Indonesia.
“Kalau yang beli kebanyakan dari tentara kita, cuma tentara Amerika itu melihat, terus nyobain. Alhamdulillah udah nyobain-nyobain, besoknya ke besoknya tambah banyak yang beli,” ujar Endang, Selasa (17/1/2023).
Dia menjelaskan, awalnya tentara Amerika tersebut hanya melihat. Kemudian lama-lama mereka ikut mencoba membelinya.
“Pertamanya memang ada satu dua orang yang nyobain. Barangkali dia senang, terus ngantre. Jadi yang beli bukan sehari itu aja. Soalnya yang latihan di sini itu ada hampir 1 bulan,” katanya.
Endang menyebutkan pada hari-hari selanjutnya tentara Amerika tersebut selalu membeli Baso Tahu. Bahkan di hari terakhir mereka pendidikan langsung memborong dagangannya.
“(Tentara Amerika) Ada 20 orang lebih. Apalagi pas terakhir waktu dia mau pulang kan diborong sama dia,” jelasnya.
Dia mengungkapkan para tentara Amerika tersebut begitu menyukai Baso Tahu yang dijualnya. Kata dia, tentara tersebut selalu memberi isyarat enak setelah memakannya.
“Ya mereka cuma gini (nunjukin jempol), saya kan gak ngerti (bahasanya). Saya tanya ke juru bicaranya, emang kata dia enak lah. Baru nyobain siomay itu rasanya gitu,” ucapnya.
Endang menuturkan mereka membeli makanan yang dijualnnya dengan mata uang rupiah.
“Enggak (tidak bayar pakai dolar). Kan dia ngambil uangnya dari ATM sini, ya pakai rupiah aja. Cuma waktu ngasihnya itu, ngasih Rp 50 ribu, langsung pergi. Saya panggil lagi ke juru bicaranya, ‘bang ini kelebihan kata saya teh, saya biasa ngejual di sini Rp 10 ribu satu porsi.’ Ada juga yang bilang itu rizki emang, tapi saya gak enak kan, terlalu mahal lah. Makanya saya kembalikan aja kembaliannya,” ungkapnya polos.***