Kuliner
Atasi Kekurangan Makanan, Jepang Manfaatkan Jangkrik untuk Camilan

Jangkrik kini makin populer di Jepang dan dijadikan camilan. (ist)
FAKTUAL-INDONESIA : Kekhawatiran tentang krisis pangan global disiasati oleh Jepang untuk mencari makanan pengganti. Salah satunya adalah memanfaatkan jangkrik.
Sebuah perusahaan mengolah jangkrik menjadi makanan kemasan untuk camilan. NTT East Corp. berencana bekerja sama dengan perusahaan ventura untuk memproduksi jangkrik untuk konsumsi manusia sebagai camilan.
Perusahaan berencana untuk menggunakan keahliannya membiakkan jangkrik secara lebih efisien untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat. Jangkrik telah menarik perhatian dunia sebagai solusi untuk atasi kekurangan pangan global.
NTT East akan memulai eksperimen pembiakan jangkrik secara lebih efisien di sebuah fasilitas di Chofu, Tokyo, paling cepat bulan ini.
Perusahaan akan berkolaborasi dengan Gryllus, sebuah startup yang memproduksi jangkrik yang dapat dimakan yang berbasis di Naruto, Prefektur Tokushima.
Gryllus, didirikan oleh seorang peneliti Universitas Tokushima, mengubah jangkrik menjadi bubuk, yang kemudian digunakan untuk membuat kembang gula dan produk makanan lainnya.
Jangkrik biasanya akan mencapai usia dewasa dalam waktu sekitar satu bulan jika disimpan pada suhu sekitar 30 C.
Kontrol suhu sangat penting dalam perkembangbiakan yang efisien karena pertumbuhan akan lebih lambat jika lebih dingin.
Gryllus memelihara sekitar 1.000 jangkrik per kotak pemeliharaan, yang berukuran 50 cm persegi, dan 400 kotak dipelihara hanya oleh dua hingga tiga karyawan.****