Kesehatan
6 Dampak atau Bahaya Menahan Kentut, Benarkah Demikian?
FAKTUAL-INDONESIA: Kentut merupakan salah satu hal alami yang normal dan menyehatkan. Akan tetapi, banyak orang menahannya karena berbagai alasan, semisal baunya yang menyengat. Namun, benarkah ada bahaya menahan kentut bagi kesehatan?
Kentut adalah gas dalam saluran pencernaan yang dibuang keluar dari tubuh melalui anus dengan manghasilkan suara dan bau. Selain kentut, gas juga bisa dikeluarkan tubuh melalui sendawa. Menurut penelitian, rata-rata orang kentut sekitar 13–20 kali setiap harinya.
Walau normal, banyak orang menahan kentut karena baunya atau alasan tidak nyaman. Bila seseorang menahan kentut, hal ini akan memengaruhi otot sfingter anal dan otot ini akan mengencang. Sehingga kondisi tersebut menyebabkan beberapa gejala ketidaknyamanan.
Baca juga: 7 Manfaat Kentut yang Mungkin Kamu belum Tahu
Daftar isi
Adakah bahaya menahan kentut?
Bau kentut yang menyengat dinilai akan membuat orang lain merasa jijik dan dianggap tidak sopan. Karena alasan inilah banyak orang yang sebisa mungkin menahan kentut.
Kebanyakan orang mempercayai tentang bahaya menahan kentut. Hal ini karena masyarakat umum mayoritas percaya bahwa menahan kentut bisa berbahaya. Jika belum tahu, simak penjelasan berikut:
Mengutip Hellosehat, menahan kentut sebenarnya tidak memiliki bahaya, tapi akan berdampak pada yang akan terasa begah dan tidak enak. Penelitian dalam New Zealand Medical Journal menyebutkan bahwa kebiasaan ini bisa menimbulkan dampak langsung berupa sakit perut dan rasa tak nyaman.
Hal itu, menurut Healthline, karena penelitian terkait kentut masih terbatas. Tapi sudah ada beberapa studi yang menyebutkan jika menahan kentut kemungkinan besar memiliki dampak negatif tubuh.
Bahaya menahan kentut dalam jangka pendek akan menyebabkan:
- Sakit perut
- Rasa nyeri
- Ketidaknyamanan
- Perut kembung
- Gangguan pencernaan
- Maag
Menurut studi terbatas ini, risiko masalah kesehatan bisa meningkat sebagai akibat dari menahan kentut. Sejumlah pakar kesehatan menemukan bahwa kebiasaan ini berkaitan dengan risiko divertikulitis.
Baca juga: Bayi selalu Rewel, Bisa Jadi Minta Diatasi Perutnya yang Kembung
Divertikulitis merupakan kondisi ketika kantong-kantong kecil pada lapisan usus mengalami peradangan. Apabila tidak diobati segera, kondisi ini bisa sangat parah hingga memicu infeksi.
Kendati demikian, belum ada penelitian terbaru yang membahas bahwa divertikulitis terjadi akibat atau bahaya menahan kentut. Kasus ini memang terbilang langka, tapi orang-orang berusia lanjut yang lebih rentan tetap perlu mewaspadainya.
Cara mengurangi kentut yang berlebihan
Meski bahaya menahan kentut tidak terlalu berisiko. Bila kentut kerap menjadi masalah dalam kehidupan sehari-hari, cobalah terapkan cara mengurangi kentut yang berlebihan berikut ini:
- Hindari makanan yang dapat membentuk gas, seperti susu, kacang-kacangan, selada, kol, bawang, brokoli, jamur, dan minuman berkarbonasi.
- Mengonsumsi makanan probiotik, seperti yogurt, kimchi, dan tape. Makan tersebut mampu menyeimbangkan populasi bakteri dalam usus.
- Makan lebih lambat agar udara yang masuk ke dalam tubuh lebih sedikit.
- Makan lebih sedikit, tetapi sering.
- Beraktivitas fisik untuk melancarkan gas dalam saluran pencernaan.
Demikian penjelasan mengenai dampak atau bahaya menahan kentut beserta cara menguranginya. Mulai sekrarang, yuk hindari kebiasaan menahan kentut.***