Kesehatan
Kenali 8 Bahaya Vape atau Pod bagi Kesehatan Tubuh

Ilustrasi Pod Vape (Foto: Istimewa)
FAKTUAL-INDONESIA: Belakangan ini, penggunaan rokok elektronik atau biasa disebut vaping kerap digandrungi masyarakat, khususnya anak muda. Vape atau vapor menurut sebagian orang dinilai lebih sehat daripada rokok tembakau karena tidak mengandung nikotin. Meski begitu, tetapi ada bahaya vape atau Pod yang mengancam kesehatan.
Saat ini, rokok elektrik memiliki banyak jenis atau sebutan, diantaranya vape, vapor atau Pod. Vape adalah rokok elektronik berisi liquid vape atau cairan dengan macam-macam rasa dan tidak memakai tembakau. Banyak orang yang menilai bahwa vape atau Pod sebagai pengganti rokok karena dianggap lebih sehat sehingga tak sedikit yang beralih dari rokok tradisional ke rokok elektrik ini.
Kendati banyak yang menganggapnya sehat, pada kenyataannya keduanya memiliki kandungan yang tidak jauh berbeda, salah satunya nikotin. Meski tidak sebanyak rokok tembakau namun tetap masih ada kandungan nikoton di dalam vape tersebut.
Baca juga: Pemerintah Inggris Gunakan Pendekatan Berbeda untuk Mengurangi Angka Perokok, Ini Strateginya
Sudah diketahui bersama bahwa nikotin menjadi sumber dari penyakit berbahaya. Itulah mengapa tetap ada bahaya vape atau Pod yang perlu diwaspadai meskipun tidak separah rokok biasa.
Berikut beberapa bahaya vape atau Pod bagi kesehatan yang telah faktualid.com rangkum dari sehatq, VOAIndonesia, dan sumber lainnya.
Daftar isi
1. Meningkatkan risiko gangguan paru-paru
Bahaya vape atau Pod yang pertama yaitu meningkatkan risiko gangguan paru-paru. Studi yang dilakukan oleh Center of Disease Control (CDC) Amerika Serikat menyebutkan bahwa para pengguna rokok elektrik, seperti Pod, terpantau mengalami peningkatan gangguan pada paru-paru.
Meski belum ada penelitian secara mendalam terkait bahaya vape ini, namun laporan tersebut perlu diwaspadai bagi Anda yang menggunakan rokok elektrik. Gangguan paru ini kemungkinan diakibatkan oleh alergi, iritasi bahan kimia yang digunakan, atau reaksi imun tubuh terhadap berbagai uap bahan kimia yang dihisap.
2. Rentan mengalami gangguan jantung
Menurut penelitian, cairan aerosol pada rokok elektrik mengandung partikulat, agen oksidasi, aldehida, dan nikotin. Ketika dihisap, kandungan di dalamnya bisa menyebabkan gangguan jantung dan sistem peredaran darah.
Selain itu, liquid yang mengandung nikotin juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi sehingga dapat mengakibatkan terjadinya gangguan jantung dalam jangka panjang. Bahkan, ada varian Pod yang diketahui memiliki jumlah nikotin yang setara dengan satu bungkus rokok.
3. Menyebabkan kecanduan

Foto Ilustrasi (Istimewa)
Bahaya vape atau Pod berikutnya yaitu menyebabkan kecanduan. Sama halnya seperti rokok tembakau, vapor juga bisa menyebabkan ketergantungan nikoton. Sudah diketahui bersama, bahwa Nikotin merupakan zat adiktif yang membuat seseorang menginginkan rokok terus menurus dengan melepaskan hormon dopamin.
Bisa disimpulkan, sebenarnya rokok biasa dengan vape sama saja berbahaya dan menyebabkan Anda menjadi ketergantungan. Ketika Anda lepas dari nikotin, tubuh menunjukkan gejala fisik tertentu, seperti pusing dan mual.
4. Merusak sel kesehatan
Selain menyebabkan kecanduan, bahaya vape atau Pod juga dapat merusak sel kesehatan. Bahaya yang timbul terkait sel diantaranya disfungsi sel, stres oksidatif, dan kerusakan pada DNA. Perlu diketahui, ketiganya ternyata bisa jadi pemicu yang menyebabkan kanker pada seseorang.
Baca juga: Anda Susah Berhenti Merokok? Coba Gunakan Acetium Lozenge dari Sapharma
5. Menggangu perkembangan otak pada remaja
Umumnya, rokok elektrik atau Pod digunakan oleh banyak kaum remaja. Ternyata, nikotin yang dihisap dari Pod bisa membahayakan perkembangan otak remaja yang terus berkembang hingga sekitar usia 25 tahun.
Tak sampai disitu, zat adiktif ini juga merusak bagian otak dalam mengendalikan perhatian, pembelajaran, suasana hati, dan kontrol impuls. Hal ini membuat mereka menjadi gegabah ketika mengambil risiko yang bisa membahayakan kesehatan, seperti mengonsumsi nikotin dan obat-obatan terlarang.
6. Ganggu kesehatan gigi dan mulut

Foto Ilustrasi (Istimewa)
Bahaya vape atau Pod ini sebenarnya berasal dari liquid-nya. Para pengguna vape berdasarkan hasil penelitian bisa membuat permukaan gigi bisa memicu pertumbuhan bakteri lebih mudah dibandingkan orang yang tidak menggunakan vape.
Sebaiknya, hentikan kebiasaan menggunakan mulai sekarang. Pasalnya, baik Pod yang mengandung nikotin atau tidak tetap memiliki risiko merusak sel dan jaringan mulut.
7. Tetap berbahaya meski bebas nikotin
Sebagian liquid, terdapat tulis nicotin-free atau bebas nikotin. Dilansir dari VOAIndonesia, Meski cairan elektrik ini tidak mengandung nikotin, paru-paru masih terpapar bahan kimia penambah rasa ketika cairan dipanaskan dan uap dihisap karena dianggap aman untuk dimakan.
Ketika para peneliti memberi paparan cairan rokok elektrik pada sel-sel paru manusia di laboratorium, sel-sel tersebut meningkatkan produksi zat-zat kimia yang menyebabkan pembengkakan dan bisa berakibat kerusakan pada paru-paru.
Racikan berbagai penambah rasa juga terlihat mengakibatkan reaksi yang lebih parah pada sel-sel, daripada menggunakan satu jenis rasa, menurut studi yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Physiology.
8. Bisa meledak karena panas berlebih
Meski bukan bahaya vape atau Pod bagi kesehatan, namun bahaya satu ini patut diperhitungkan. Sebagai perangkat elektronik tentu vape atau Pod terdapat baterai di dalamnya. Baterai ini diketahui bisa memicu ledakan karena pemanasan berlebih yang berbahaya dan bahkan bisa mengancam nyawa.
Kenneth Barbero dari Albany adalah salah satu korban ledakan vape dan mengalami luka parah. Dalam sebuah wawancara, Kenneth menjelaskan bahwa ledakan itu merobek lidah dan tangannya yang mengalami luka bakar dan beberapa giginya hilang.***