Connect with us

Kesehatan

6 Bahaya Minyak Jelantah Bagi Kesehatan dan Lingkungan, Waspadai!

Avatar

Diterbitkan

pada

bahaya minyak jelantah

Ilustrasi minyak jelantah (Foto: Istimewa)

FAKTUAL-INDONESIA: Beberapa bulan kemarin, Indonesia sempat mengalami kelangkaan minyak goreng. Tak sedikit warga yang menjadikan minyak jelantah sebagai solusi. Meski minyak goreng cukup banyak kembali, diketahui sejumlah orang masih minyak jelantah untuk menggoreng. Padahal, ada beragam bahaya minyak jelantah yang mengintai.

Makanan yang digoreng tentu memiliki kenikmatan tersendiri bagi penggemarnya dan hampir sebagian masyarakat Indonesia merupakan penikmat gorengan. Namun beberapa orang atau pedagang kerap memakai minyak jelantah atau minyak goreng bekas. Alasannya tentu untuk menghemat.

Peneliti di Pusat Riset Kimia Maju Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Yan Irawan mengatakan, minyak jelantah dapat meningkatkan kolesterol sebab kandungan asam lemak bebas. Kolesterol bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung apabila menggoreng dengan minyak bekas tersebut.

Secara gamblang, hal tersebut menjelaskan tentang adanya bahaya minyak jelantah yang digunakan untuk menggoreng.

Baca juga: Minyak Goreng Curah Masih Dijual Bebas, Waspadai Dampaknya terhadap Kesehatan

Berikut beberapa bahaya minyak jelantah yang telah faktualid.com rangkum dari hellosehat dan kompas.

Advertisement

1. Infeksi bakteri

Bahaya minyak jelantah yang pertama yaitu infeksi bakteri. Minyak goreng sebenarnya disarankan untuk digunakan sekitar 2-4 kali untuk menggoreng. Minyak yang sudah lebih dari itu akan jadi sarang untuk perkembangbiakan berbagai jenis bakteri, salah satunya Clostridium botulinum.

Bakteri ini bisa menyebabkan penyakit botulisme dan keracunan serius. Meskipun sangat jarang terjadi, botulisme termasuk kondisi serius yang mengancam nyawa. Itulah mengapa, menggoreng dengan minyak bekas akan membuat rentan terkena infeksi bakteri.

2. Meningkatkan risiko kanker

Perlu digarisbawahi, jika lebih dari 3 kali atau warna minyak berubah menjadi kehitaman, maka minyak goreng sudah menunjukkan indikasi tidak baik atau harus dihindarkan. Apabila masih tepat menggunakannya, tidak menutup kemungkinan meningkatkan risiko kanker.

Bahaya minyak jelantah ini berasal dari radikal bebas. Sebab, radikal bebas akan ikut terserap ke dalam makanan yang digoreng dan masuk ke dalam tubuh Anda. Sehingga dapat menyerang sel-sel dalam tubuh. Zat tersebut akan menjadi karsinogen penyebab kanker.

Ketika radikal bebas menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan mutasi gen, maka sel dalam tubuh Anda lebih rentan berubah jadi sel kanker. Dalam sebuah penelitian pada hewan percobaan menunjukkan bahwa gugus peroksida dalam dosis besar minyak jelantah dapat merangsang terjadinya kanker kolon.

Advertisement

3. Obesitas

Bahaya minyak jelantah berikutnya yaitu kelebihan berat badan atau obesitas. Seseorang yang masih nekat memakai minyak untuk keperluan menggoreng akan meningkatkan kadar kalori dan lemak trans. Sebuah penelitian mempublikasikan bahwa minyak zaitun yang bebas lemak trans pun akhirnya akan menghasilkan lemak trans setelah dipakai menggoreng berkali-kali.

Baca juga: 6 Cara Menjernihkan Minyak Goreng Bekas, Gampang Banget!

Apapun yang berlebihan di dunia hasil akhirnya akan jadi negatif, termasuk minyak goreng. Kalori dan lemak trans yang berlebihan akan memicu kelebihan berat badan, bahkan sampai terkena kondisi obesitas sehingga bisa menyebabkan komplikasi seperti penyakit diabetes dan penyakit jantung.

4. Meningkatkan risiko penyakit degeneratif

Selain obesitas, bahaya minyak jelantah berikutnya yaitu bisa meningkatkan risiko penyakit degeneratif. Menurut penelitian yang dilakukan di Spanyol, minyak jelantah mengandung senyawa organik aldehid. Senyawa ini diketahui dapat berubah menjadi zat karsinogen dalam tubuh manusia.

Tak hanya itu, senyawa tersebut juga bisa memicu penyakit degeneratif, diantaranya penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, dan penyakit jantung.

5. Risiko terkena penyakit jantung

Peneliti di Pusat Riset Kimia Maju Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Yan Irawan mengatakan, minyak jelantah dapat meningkatkan kolesterol dikarenakan kandungan asam lemak bebas. Kolesterol bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.

Advertisement

“(Bahaya minyak jelantah atau minyak goreng bekas) kolesterol yang disebabkan oleh kandungan asam lemak bebas. Yang pada akhirnya berisiko terhadap penyakit jantung,” ujar Yan.

6. Bahaya minyak jelantah lainnya

Selain bahaya minyak jelantah diatas, tanpa disadari minyak ini juga dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dan diare. Tak sampai disitu, ternyata minyak bekas menggoreng mempunyai dampak serius dan peran besar dalam pencemaran lingkungan jika dibuang sembarangan.

Membuang minyak tersebut ke saluran dekat rumah, tempat sampah, atau ke tanah bisa menyebabkan tekstur tanah menjadi keras. Ketika musim penghujan datang, tanah tidak bisa menyerap air dengan baik sehingga berpotensi menimbulkan banjir serta menyumbat saluran air atau dreinase yang berpotensi menjadi tempat tumbuh kembang bakteri.***

Baca juga: Warga Masih Merasakan Harga Minyak Goreng Saat Ini Kurang Terjangkau

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Advertisement