Connect with us

Kesehatan

Covid-19 Sudah Melandai, PPKM dan Pembatasan Kegiatan Ekonomi Saatnya Berakhir

Avatar

Diterbitkan

pada

Pandu Riono (Istimewa)

FAKTUAL-INDONESIA: Covid-19 sudah melandai, sehingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berlevel, termasuk pembatasan kegiatan ekonomi, saatnya berakhir.

Hal itu dikatakan Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono dalam rilis survei Indikator dengan tema ‘Drama Minyak Goreng dan Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Presiden’ yang dipublikasikan pada Minggu (15/5/2022).

Sebagai gantinya, Pandu Riono meminta pemerintah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19  maupun memastikan masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan seperti menggunakan masker saat berkegiatan di luar rumah.

“Jangan terfokus pada pembatasan kegiatan masyarakat PPKM tidak relevan lagi. Jadi kalau masyarakat sangat setuju dari hasil survei PPKM dilonggarkan itu sesuai dengan yang diinginkan masyarakat itu ada basisnya,” ujar Pandu Riono.

Ia mengungkapkan dari data mudik terakhir pergerakan masyarakat sangat tinggi khususnya di April dan Mei 2022.

Advertisement

“Apakah akan ada peningkatan kasus? Ternyata sampai sekarang tidak terjadi pelonjakan kasus. Kenapa tidak terjadi? Karena pemerintah melaksanakan vaksinasi Covid-19 dan fokus pada kelompok paling rentan maka dapat meminimalisir dampak seperti kematian dan angka kasus Covid-19,” ujar Pandu Riono.

Pasien Covid-19  yang sekarang di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, ujarnya, hanya 4 orang yang dirawat. Kematian se-Indonesia hanya 5 orang. Di DKI Jakarta kasus jauh lebih rendah lagi.

“Positivity rate nya di bawah 1 artinya tidak akan ada lonjakan berarti di minggu-minggu ke depan. Masyarakat sebagian besar tidak termakan gerakan anti vaksin, saat pemerintah mendorong Booster sebagai kewajiban perjalanan mudik sebagai kebijakan yang sangat tepat,” ujar Pandu Riono.

Kebijakan vaksin booster sebagai salah satu syarat perjalanan, tuturnya, bisa dilakukan dengan baik oleh pemerintah dan tidak ada yang melawan. Indonesia itu ternyata negara yang bisa mengendalikan pandemi Covid-19 dengan cara-cara yang sudah di tentukan pemerintah.

“Survei Kementerian Kesehatan RI Desember 2021, hanya di 21 Kabupaten Kota di Jawa dan Bali artinya 99,2 persen penduduk sudah memiliki kekebalan atau anti bodi. Sebagian besar penduduk Jawa dan Bali memiliki kekebalan tubuh yang bisa diandalkan,” ujarnya.

Advertisement

Dosis kedua dan Dosis ketiga Covid-19 kata Pandu Riono mengalami peningkatan cukup tinggi. Sehingga mereka yang mudik itu akan aman. Pemerintah, kata Pandu, bisa meneruskan pelonggaran itu.

“Saya mendorong pemerintah agar PPKM tidak menjadi kebijakan. Tapi penerapan penggunaan masker dan vaksinasi Covid-19 tetap dipertahankan. Penduduk silakan bergerak melakukan kegiatan ekonomi, tapi harus tetap masker dan booster. Masyarakat sudah bisa lebih lega dalam melakukan kegiatan aktifitas dan ekonomi,” ujar Pandu Riono.

Ia berharap agar pada bulan Agustus 2022 ini Indonesia bisa benar-benar bebas dari Covid-19. Simbolisme bebas dari Covid-19 bisa dicanangkan oleh pemerintah di hari proklamasi.

“Temuan survei Indikator Politik ini luar biasa mendekati kenyataan di saat pandemi Covid-19 ini. Masyarakat yang terpenting patuh pada protokol kesehatan dan sudah di vaksin. Tidak perlu dibatasi ekonomi apabila pemerintah tidak mampu memberikan kompensasi sepadan,” ucapnya.***

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Advertisement