Connect with us

Kesehatan

Pemakaian Masker Masih Harus Terus Dilakukan, Waspadai Varian Omicron BA2

Avatar

Diterbitkan

pada

Ilustrasi: Istimewa

FAKTUAL-INDONESIA: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)  Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan masyarakat agar senantiasa memakai masker untuk mewaspadai varian omicron BA2 yang tengah menyebar di Eropa dan diketahui sudah masuk di Indonesia.

Ia mengungkapkan kenaikan kasus kembali terjadi di beberapa negara Eropa setelah pelonggaran kebijakan protokol kesehatan dan adanya penyebaran subvarian Omicron BA2.

“Atas dasar informasi tersebut, pemerintah ke depan tentunya akan mengambil kebijakan secara lebih berhati-hati. Penerapan protokol kesehatan, terutama pemakaian masker, masih harus terus kita lakukan,” katanya dalam konferensi pers daring terkait PPKM yang dipantau di Jakarta, Senin (14/3/2022).

Di dalam negeri, Luhut mencermati, jumlah orang yang diperiksa mengalami penurunan, seiring dengan tidak diberlakukannya lagi syarat antigen untuk perjalanan.

Untuk itu, guna tetap dapat mengidentifikasi kasus dan menghindari potensi lonjakan kasus dengan cepat, pemerintah meminta kepada seluruh daerah untuk kembali memperkuat kapasitas testing dan tracing.

Advertisement

“Ini berdampak kepada positvity rate kita jadi tinggi,” katanya.

Kendati demikian, Luhut memastikan kondisi penanganan pandemi di Tanah Air berjalan sesuai koridor sehingga kini tren kasus kembali menurun, begitu pula tingkat rawat inap secara nasional.

Ia pun menyebut jumlah kasus konfirmasi kini sudah berada di bawah 10 ribu sementara jumlah kasus kesembuhan mencapai lebih dari 39 ribu.

Hal tersebut juga sejalan dengan penurunan kasus dan rawat inap rumah sakit di seluruh wilayah provinsi Jawa-Bali yang begitu signifikan.

“Namun, pemerintah memberikan perhatian lebih pada tingkat penurunan angka kematian yang berjalan masih cukup lambat, utamanya di Jawa Tengah,” katanya.

Advertisement

Penyebabnya, lanjut Luhut, yakni masih banyaknya pasien COVID-19 yang memiliki komorbid dan belum melakukan vaksinasi lengkap.

“Untuk itu, sekali lagi saya mengingatkan, untuk masyarakat yang memiliki komorbid atau lansia untuk segera dirawat di rumah sakit jika positif COVID-19,” katanya.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan sejalan dengan penurunan kasus, jumlah kabupaten/kota yang masuk level 2 berdasarkan asesmen level PPKM pada minggu ini juga mengalami peningkatan.

“Keputusan detail mengenai hal ini akan tertuang dalam Inmendagri yang akan segera keluar pada hari ini,” ujar Luhut dilansir antaranews.com.

Dominan

Advertisement

Sementara itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin  menyampaikan bahwa dalam dua bulan terakhir pemerintah telah melakukan sebanyak 8.032 genome sequencing. Hasilnya, porsi sub varian Omicron BA.2 memang sudah dominan di Indonesia.

Dalam rangka mencegah kenaikan kasus dan kematian, Menkes meminta agar masyarakat untuk mempercepat melakukan vaksinasi, khususnya kepada kelompok lanjut usia.

“Hampir seluruh kematian yang terjadi di Hong Kong yang memenuhi rumah sakit-rumah sakit itu terjadi pada lansia. Ini merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi kita,” tuturnya dalam keterangan pers Ratas Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (14/3/2022).

Menkes  mengharapkan sub varian Omicron, yaitu BA.2 yang memicu peningkatan kasus di Hong Kong, Korea Selatan, dan Inggris tidak meningkat di Indonesia.

“Alhamdulillah, kita tidak melihat dan mudah-mudahan tidak akan melihat adanya kenaikan jumlah kasus kembali,” ujar Menkes.

Advertisement

Ia mengatakan vaksinasi lengkap untuk golongan lansia di Hong Kong terbilang cukup rendah, yakni baru mencapai sekitar 26 persen.

Oleh karena itu, Menkes menekankan, pentingnya untuk mempercepat melakukan vaksinasi minimal dua dosis, terutama ke para lansia untuk melindungi mereka.

“Kita harus membantu meyakinkan mereka agar bisa divaksinasi minimal dua dosis. Idealnya malah, tiga dosis,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 14 Maret 2022 hingga pukul 18.00 WIB capaian vaksinasi kelompok lansia untuk dosis satu di angka 77,09 persen atau 16,61 juta, sedangkan dosis dua di kisaran 57,53 persen atau 12,39 juta. Target vaksinasi lansia adalah 21,5 juta.***

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Advertisement