Connect with us

Internasional

Sudan Kian Mencekam, RI Prihatin dan Desak PBB Gelar Pertemuan Darurat

Avatar

Diterbitkan

pada

Retno Marsudi sampaikan keprihatinan dan desak PBB agar gelar pertemuan darurat. (ist)

FAKTUAL-INDONESIA : Upaya kudeta di Sudan yang mengakibatkan perang berdarah membuat pemerintah Indonesia prihatin. Kondisi Sudan kian mencekam.

Tercatat 300 orang meninggal dan korban luka-luka mencapai 3.000 orang lebih berdasarkan data WHO.

Indonesia mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menggelar pertemuan darurat.

“Indonesia mendesak dewan keamanan PBB segera melakukan pertemuan darurat paling tidak untuk membahas desakan dilakukan ya jeda kemanusiaan,” ujar Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melalui YouTube Kemenlu, Kamis (20/4/2023).

Hal ini, jelas Retno, juga telah disampaikan melalui Twitter Kementerian Luar Negeri RI. Menurut Retno, jeda kemanusiaan sangat lah penting.

Advertisement

“Jeda kemanusiaan sangat penting artinya, saat ini tanpa jeda kemanusiaan, maka akan sulit kita melakukan evakuasi dan memberikan bantuan kemanusiaan,” tambah Retno.

Retno sendiri telah mencoba mengontak Menteri Luar Negeri Sudan. Hal ini dimaksud untuk membahas konflik yang tengah memanas di Sudan.

“Saya sudah mengirim pesan kepada Menlu Sudan untuk meminta pembicaraan per telepon, namun sampai saat ini belum ditanggapi,” ucap Retno.

Retno kemudian mengabarkan kondisi terkini di Sudan. Retno mengatakan situasi di Sudan mencekam.

“Sampai saat ini situasi di Sudan tidak membaik dan bahkan cenderung terjadi eskalasi,” jelas Retno.

Advertisement

“Beberapa kali Wisma Indonesia dan KBRI juga berimbas terus berlangsungnya pertempuran. Alhamdulillah semua WNI dan staf BRI dalam keadaan selamat,” lanjutnya.

Retno menyebutkan salah satu lokasi pertempuran terjadi di markas RSF. Sayangnya, markas tersebut dekat tempat tinggal sejumlah mahasiswa WNI.

“Kementerian Luar Negeri Indonesia langsung mengeluarkan pernyataan keprihatinan,” ujar Retno.***

 

 

Advertisement

Lanjutkan Membaca
Advertisement