Internasional
Salju Lebat Menghantam Jepang, Sebanyak 300 Penerbangan Dibatalkan
FAKTUAL-INDONESIA : Akibat salju lebat yang turun sejak Selasa 924/1/2023) hingga Rabu (25/1/2023) ini di Jepang, lebih dari 300 penerbangan dibatalkan oleh Japan Airlines (JAL) dan All Nippon Airways (ANA).
Gelombang dingin diyakini disebabkan oleh angin barat yang bertiup dari Jepang ke selatan, dibandingkan dengan tahun-tahun biasa, yang memfasilitasi masuknya udara dingin dari dekat Kutub Utara.
Badan meteorologi Jepang percaya bahwa fenomena La Nina, yang menyebabkan cuaca tidak normal di seluruh dunia, mungkin menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Mengutip Japantoday, salju lebat berlanjut pada Rabu (25/1/2023) di sebagian besar Jepang saat negara itu bergulat dengan cuaca dingin paling parah musim ini. Sejumlah perjalanan kereta api juga dibatalkan dan banyak kendaraan terjebak. Akibatnya banyak di antara mereka yang kelaparan. Bantuan toilet darurat dan makanan pun diberikan oleh pemerintah.
Rekor suhu dingin terlihat di beberapa bagian Jepang, dengan salju turun di pantai Laut Jepang yang membentang dari utara ke barat negara itu. Di tengah kekhawatiran akan turunnya salju lebih lanjut termasuk di daerah dataran rendah di pantai Pasifik, badan cuaca Jepang menyerukan kewaspadaan terhadap badai salju, laut yang ganas, dan jalan yang tertutup es.
Cuaca telah membawa gangguan yang meluas. Ribuan orang yang menggunakan layanan kereta lokal di Kyoto dan prefektur Shiga di Jepang barat terpaksa bermalam di gerbong atau stasiun, sementara kendaraan di jalan utama di seluruh negeri terlantar dan ratusan penerbangan dibatalkan.
“Sedikitnya satu orang tewas dan dua kematian lagi sedang diselidiki sehubungan dengan cuaca dingin,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan pada konferensi pers di Tokyo, Rabu (25/1/2023).
Pemerintah kota Kyoto mengatakan bahwa sekitar 1.700 orang di Stasiun Yamashina dan 2.300 orang di Stasiun Kyoto terdampar.
Beberapa penumpang melaporkan merasa tidak enak badan dan harus dibawa pergi dengan ambulans. Masahiro Nishikawa, 48 tahun, yang menghabiskan malam di lorong bawah tanah di Stasiun Kyoto, berkata, “Kami masing-masing hanya mendapat satu lembar termal dari staf, saya tidak bisa tidur karena sangat dingin.”
Di Prefektur Nagasaki, sekitar 100 kendaraan tidak dapat bergerak dalam semalam dan hingga Rabu di jalan nasional sepanjang sekitar 9 kilometer, kata pemerintah prefektur.
Di tempat lain, di Prefektur Fukui, sekitar 20 kendaraan macet sejak Selasa malam (24/1/2023) di jalan nasional, dengan lalu lintas terhenti di jalur sepanjang 14 kilometer hingga Rabu (25/1/2023) pagi.
Layanan kereta berkecepatan tinggi juga terganggu, dengan Kereta Api Jepang Timur menangguhkan jalur kereta peluru antara Fukushima dan Shinjo di Jalur Yamagata Shinkansen di wilayah timur laut Tohoku sepanjang hari.
Layanan kereta peluru di jalur Sanyo Shinkansen dan Tokaido Shinkansen juga beroperasi dengan kecepatan yang dikurangi, menurut operator mereka, sementara penundaan juga dialami di jalur Tohoku dan Akita Shinkansen.
Badan Meteorologi Jepang memperingatkan bahwa sel cuaca musim dingin yang kuat diperkirakan akan bertahan hingga Kamis (26/1/2023).
Daerah pegunungan dan pesisir di Laut Jepang sisi wilayah Chugoku di barat negara itu mengalami hujan salju yang sangat besar. Di antara mereka, Maniwa di Prefektur Okayama mengalami salju setebal 93 sentimeter dalam 24 jam hingga pukul 8 pagi hari Rabu (25/1/2023) mencapai rekor terbanyak.***