Internasional
Kamala Harris Bicara di Debat Capres AS bahwa Perang di Jalur Gaza Harus Diakhiri

Kamala Harris menginginkan gencatan senjata dapat segera dilakukan di Jalur Gaza.(Foto : istimewa)
FAKTUAL-INDONESIA : Perang yang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza harus diakhiri. Hal tersebut ditegaskan oleh Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris, dalam debat capres AS pada Rabu (11/9/2024). Namun Harris juga menegaskan komitmen terhadap Israel yang merupakan sekutu dekat AS.
Mengutip Al Jazeera dan Indian Express, Rabu (11/9/2024), Harris mengadopsi kebijakan yang telah diambil Presiden Joe Biden terhadap perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza selama 11 bulan terakhir. Dia fokus pada upaya untuk mencapai gencatan senjata, namun menghindari komitmen untuk menggunakan pengaruh apa pun untuk mencegah Israel melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
“Yang kita ketahui adalah perang ini harus diakhiri,” tegas Harris, sembari mengecam para korban serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu.
Baca Juga : Polling Terbaru Pilpres Amerika Serikat, Kamala Harris Ungguli Trump
“Perang ini harus segera diakhiri, dan cara mengakhirinya adalah kita membutuhkan kesepakatan gencatan senjata dan kita membutuhkan (pembebasan) para sandera. Oleh karena itu, kita akan terus berupaya sepanjang waktu untuk mewujudkan hal itu,” cetusnya.
Harris juga mengecam penderitaan yang dialami warga Palestina akibat perang tanpa henti di Jalur Gaza. Namun pada saat yang sama, Harris juga menegaskan dukungan teguh AS terhadap keamanan Israel, sekutunya.
“Israel memiliki hak untuk membela diri… dan cara mereka melakukan hal tersebut sangatlah penting, karena memang benar bahwa terlalu banyak warga Palestina yang tidak bersalah telah terbunuh — anak-anak, para ibu. Yang kita ketahui adalah perang ini harus diakhiri,” tegasnya.
Baca Juga : Calon Presiden Partai Demokrat Kamala Harris Bertemu Para Kandidat Calon Wakil Presidennya, Diumumkan Selasa
“Saya akan selalu memberikan kepada Israel, kemampuan untuk membela diri, khususnya terkait dengan Iran dan ancaman apa pun yang ditimbulkan oleh Iran dan proksinya terhadap Israel,” imbuh Harris.***