Connect with us

Internasional

Donald Trump : Saya Merasakan Peluru Menembus Telinga hingga Berdarah

Avatar

Diterbitkan

pada

Darah mengucur saat peluru menyerempet telinga Donald Trump saat kampanye di Pennsylvania. (ist)

FAKTUAL-INONESIA :  Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump diduga menjadi sasaran upaya pembunuhan saat berkampanye di Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024). Melalui akun sosial medianya, Truth Social, Trump menceritakan kejadiannya.

Trump mengatakan, bahwa tiba-tiba dia merasakan sebuah peluru menembus bagian atas telinga kanannya.

“Saya segera tahu ada yang salah karena mendengar suara desingan, tembakan, dan segera merasakan peluru merobek kulit. Banyak darah yang keluar, sehingga saya menyadari apa yang terjadi,” kata Trump dalam unggahan tersebut.

Dilaporkan Associated Press, seorang jaksa setempat mengatakan tersangka penembak dan setidaknya satu peserta kampanye tewas. Secret Service melaporkan dua penonton lainnya terluka kritis.

Serangan dilakukan oleh seorang penembak yang berhasil dilumpuhkan Secret Service. Ini menjadi upaya pertama untuk membunuh presiden atau calon presiden sejak Ronald Reagan ditembak pada 1981.

Advertisement

Penembakan ini terjadi di tengah suasana politik yang sangat terpolarisasi, hanya empat bulan menjelang pemilihan presiden dan beberapa hari sebelum Trump secara resmi dinyatakan sebagai calon dari Partai Republik pada konvensi partainya.

Trump hingga saat ini dalam keadaan baik-baik saja. Dia melalui Juru Bicaranya , Steven Cheung berterima kasih kepada penegak hukum dan responden pertama atas tindakan cepat mereka selama tindakan keji tersebut.

“Dia baik-baik saja dan sedang diperiksa di fasilitas medis setempat. Detail lebih lanjut akan menyusul,” kata Steven Cheung.

Secret Service mengatakan tersangka menembak dari posisi tinggi di luar tempat kampanye.

“Trump aman dan sedang dievaluasi,” kata agen tersebut.

Advertisement

Sementara, penantang Trump sekaligus presiden petahana, Joe Biden turut mengutuk keras insiden tersebut.

“Tidak ada tempat untuk kekerasan seperti ini di Amerika. Ini sakit. Ini benar-benar sakit,” kata Presiden Joe Biden yang diusung Partai Demokrat.***

Lanjutkan Membaca