Internasional
Pasukan Israel Kepung Tiga Rumah Sakit di Gaza, Pejuang Hamas Lakukan Operasi Penyergapan
FAKTUAL INDONESIA: Pasukan Israel terus melakukan pengepungan terhadap tiga rumah sakit di dan sekitar Jabalia di Gaza utara selama beberapa minggu ini setelah para pejabat rumah sakit menolak perintah untuk mengevakuasi fasilitas atau meninggalkan pasien mereka tanpa pengawasan meskipun kekurangan makanan, pasokan medis, dan bahan bakar.
Sementara itu, mengimbangi kekejaman Israel, para pejuang Hamas melakukan operasi penyergapan serta mengklaim telah menewaskan banyak tentara Israel dalam beberapa minggu terakhir.
Militer Israel menuduh Hamas mengeksploitasi penduduk sipil Gaza untuk tujuan militer, tuduhan yang dibantah kelompok itu.
Tentara Israel mengirim tank-tank ke kamp Beit Lahiya, Beit Hanoun, dan Jabalia di Gaza utara lebih dari sebulan lalu. Dikatakan bahwa mereka telah menewaskan ratusan pejuang di Jabalia dan sekitarnya sejak serangan dimulai.
Baca Juga : Putra Mahkota Arab Saudi Kritik Keras Israel Lakukan Genosida di Gaza dan Minta Tidak Serang Iran
Sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam mengatakan para pejuang mereka melakukan penyergapan, tembakan mortir dan serangan roket anti-tank, serta mengklaim telah menewaskan banyak tentara Israel dalam beberapa minggu terakhir.
Pada hari Senin, militer Israel mengatakan telah memperluas zona kemanusiaan di daerah kantong tersebut. Militer juga mengatakan akan mengizinkan lebih banyak tenda, bahan bangunan, makanan, air, dan pasokan medis untuk masuk.
Pasukannya “akan terus bekerja untuk mencapai tujuan perang, termasuk membubarkan Hamas dan memulangkan semua korban penculikan,” katanya, mengacu pada sandera Israel.
Korban Tewas Meningkat
Sementara itu serangan udara Israel menewaskan tujuh orang pada Senin malam di sebuah kafe dekat kota Khan Younis di Gaza selatan, kata petugas medis Palestina, sehingga jumlah korban tewas akibat serangan Israel sejak Minggu malam menjadi sedikitnya 37 orang.
Di Gaza tengah, pasukan Israel pada hari Senin pagi mengirim tank ke kamp Nuseirat dari barat, memicu kepanikan di antara penduduk dan keluarga pengungsi saat tank yang maju melepaskan tembakan.
Dua puluh orang tewas akibat serangan udara dan darat di Nuseirat, salah satu dari delapan lokasi pengungsian bersejarah di Jalur Gaza, semalam hingga Senin, termasuk beberapa orang di perkemahan tenda, kata pejabat kesehatan di Rumah Sakit Al-Awda di Nuseirat.
Baca Juga : Menteri Pertahanan Israel Katz Sesumbar Israel Telah Mengalahkan Hizbullah
Warga Zaik Mohammad mengatakan serangan tank itu mengejutkan warga.
“Sebagian orang tidak dapat pergi dan tetap terjebak di dalam rumah mereka, memohon agar diizinkan keluar, sementara yang lain bergegas keluar dengan apa pun yang dapat mereka bawa saat melarikan diri,” kata Mohammad, 25 tahun, yang tinggal satu kilometer (setengah mil) dari daerah yang menjadi sasaran, kepada Reuters melalui aplikasi obrolan.
Tidak ada komentar dari Israel mengenai kekerasan hari Senin.
Dengan perang di Gaza yang kini memasuki bulan ke-14, Israel memfokuskan operasinya di bagian utara dan tengah daerah kantong itu dalam apa yang disebutnya sebagai kampanye untuk menghentikan Hamas melancarkan serangan dan berkumpul kembali.
Puluhan ribu penduduk Palestina telah diperintahkan untuk mengungsi dari daerah tersebut, yang memicu kekhawatiran bahwa mereka mungkin tidak akan pernah diizinkan kembali.
Peluang tipis untuk terjadinya gencatan senjata semakin surut pada akhir pekan ketika mediator Qatar mengatakan pihaknya menangguhkan upayanya sampai Israel dan kelompok Palestina Hamas menunjukkan keinginan lebih besar untuk mencapai kesepakatan.
Serangan udara Israel juga menewaskan orang-orang di Kota Gaza dan di kota Beit Lahiya di Gaza utara, tempat pasukan Israel beroperasi sejak 5 Oktober, kata petugas medis.
Di Rumah Sakit Kamal Adwan dekat Beit Lahiya, petugas medis mengatakan tembakan Israel dari pesawat tak berawak melukai tiga pekerja medis di fasilitas tersebut.
Baca Juga : Selain Gempur Gaza dan Lebanon, Israel Serang Damaskus, 53 Orang Lebih Tewas
Militer Israel mengatakan telah menewaskan seorang komandan senior kelompok Jihad Islam, sekutu Hamas, Mohammad Abu Skhail, dalam sebuah serangan pada hari Sabtu di sebuah pusat komando di dalam kompleks yang sebelumnya berfungsi sebagai sekolah di Kota Gaza. Petugas medis Palestina mengatakan serangan itu menewaskan enam orang.
Pejabat Palestina dan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan tidak ada daerah aman di daerah kantong itu, yang merupakan rumah bagi lebih dari 2,1 juta orang dan sekarang sebagian besar telah hancur.
Perang meletus pada 7 Oktober 2023, ketika orang-orang bersenjata Hamas menyerang komunitas Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 253 orang, menurut hitungan Israel. Kampanye militer Israel telah meratakan sebagian besar wilayah Gaza dan menewaskan sekitar 43.500 warga Palestina, kata pejabat kesehatan Gaza. ***