Hukum
Pembakar 3 Gerbong Kereta Api Cadangan di Yogyakarta Ternyata Seorang Disabilitas

Tiga gerbong kereta api dibakar di Stasiun Tugu Yogkarta karena si pelaku dendam sering diturunkan dari kereta. (Foto : istimewa)
FAKTUAL-INDONESIA : Pembakar tiga gerbong kereta api cadangan yang akan digunakan untuk tambahan gerbong saat mudik Lebaran di Stasiun Tugu Yogyakarta ternyata pada Rabu pagi (12/3/2025) ternyata adalah seorang disabilitas sensorik alias tidak bisa bicara.
Tiga kereta itu merupakan cadangan yang sedang terparkir di jalur stabling timur Stasiun Tugu. Api akhirnya berhasil dipadamkan satu jam kemudian dan tak lama setelah itu, pelaku dengan inisial M (17) berhasil diamankan.
“Berdasarkan hasil olah TKP dan didukung dengan data-data serta didukung keterangan dari labfor, Ditreskrimum Polda DIY dan Polresta Kota Jogja berhasil atau telah mengamankan satu orang laki-laki,” kata Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi saat dihubungi wartawan, Kamis (13/3/2025).
Polisi mengungkap pelaku merupakan remaja asal Jakarta. Selain itu, diketahui juga tersangka pembakaran adalah penyandang disabilitas.
Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi mengutarakan, pelaku ditangkap tidak lama setelah pembakaran terjadi. Penangkapan dilaksanakan berdasarkan rekaman CCTV di lokasi kejadian, dikuatkan hasil pemeriksaan kepolisian serta forensik.
Baca Juga : 73 Ribu Tiket Kereta Api Mudik Lebaran Sudah Disebar
“Pelaku inisial M dari Jakarta, usianya masih 17 tahun,” tutur Endri.
“Kita tangkap di daerah Malioboro sesaat setelah peristiwa kebakaran tersebut. Ada CCTV, ada hasil labfor, berkesesuaian semua. Hasil keterangan dia juga,” jelas dia.
Alasan Membakar Kereta
Saat diperiksa penyidik, M mengungkapkan modus yang ia lakukan untuk membakar gerbong KA tersebut.
“Yang bersangkutan melakukan pembakaran diduga dengan membakar kertas atau kardus berwarna cokelat menggunakan korek api,” kata dia.
Endri melanjutkan kertas yang terbakar itu lantas ia bawa masuk ke dalam gerbong. Dengan cara itulah dia menyulut api pada kursi-kursi gerbong.
“Lalu masuk ke dalam gerbong melalui samping kemudian api yang di kertas itu untuk membakar kursi yang ada di dalam gerbong tersebut,” urainya.
Karena aksi M, tiga gerbong hangus dilahap si jago merah. “Dua gerbong eksekutif, 1 gerbong premium,” ujarnya.
Endri memaparkan dari hasil penggalian informasi yang dilakukan penyidik, terungkap M nekat membakar gerbong karena sakit hati kepada KAI.
Berdasarkan keterangan yang kami minta, yang bersangkutan itu merasa sakit hati dengan KAI,” ungkap Endri.
Kekecewaan tersebut dipicu M sering diturunkan pihak KAI karena kedapatan naik kereta tanpa tiket. Dari pemeriksaan, total sudah 9 kali dia diturunkan dari kereta dalam kurun waktu 2023-2024.
“Karena yang bersangkutan pernah bermasalah dengan KAI sebanyak 9 kali. Karena yang bersangkutan pernah, sering naik kereta KAI tanpa tiket, dari mulai tahun 2023, tahun 2024 ada beberapa kali. Sehingga sering diturunkan dari kereta, dia sakit hati,” jelas dia.
Baca Juga : Siap-Siap Yang Mau ke Luar Kota di Akhir Januari 2025, Ini Daftar Kereta Api Tambahan
“Dari keterangan beberapa kepala stasiun yang bersangkutan sering diturunkan dari 2023, 2024 dia naik tanpa tiket diturunkan di stasiun berikutnya,” imbuh dia.
Karena disabilitas, polisi harus mendatangkan juru bahasa isyarat yang membantu mereka dalam menguak motif serta modus M.
Untuk saat ini, pelaku telah diamankan pihak kepolisian. Untuk selanjutnya polisi akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku.
“Kami sudah melakukan proses pemeriksaan dengan dibantu juru bahasa isyarat dan akan melakukan pemeriksaan kejiwaannya. Yang bersangkutan sekarang masih kita ajukan ke ahli kejiwaan untuk disurvei selama 2 minggu,” ujarnya.
Polisi, lanjut Endri, sementara menjerat pelaku dengan Pasal 180 Jo Pasal 197 ayat (1) UU No 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian atau Pasal 187 KUHP atau Pasal 188 KUHP atau Pasal 406 KUHP.***