Ekonomi
Stok Pupuk Bersubsidi Grobogan Mencukupi Sampai Tutup Tahun
FAKTUAL-INDONESIA: Bupati Grobogan, Jateng, Sri Sumarni mengingatkan, pada musim tanam satu (MT-1) terdapat beberapa pekerjaan rumah yang mesti dirampungkan. Salah satunya, terkait belum optimalnya realisasi penyaluran pupuk bersubsidi.
Khususnya untuk jenis NPK (tersisa 10.518 ton) dan ZA (tersisa 6.476 ton) sampai November 2021 kemarin. Pasalnya, alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Grobogan sangat mencukupi.
“Jangan sampai ada lagi informasi pupuk langka. Padahal faktual di lapangan, pasokan pupuk tersedia. Hanya memang ada masalah pendistribusian di tingkat distributor dan pengecer,” tegasnya saat memimpin rakor pengawasan pupuk bersubsidi di Grobogan, Rabu (1/12/2021).
Sri Sumarni meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan, segera melakukan koordinasi dengan Distributor dan KPL (Kios Pupuk Lengkap) guna memastikan distribusi dan penyaluran pupuk segera direalisasikan sesuai alokasi kebutuhan.
Permasalahan lain adalah, terkait penggunaan Kartu Tani. Sri Sumarni menyebut, pihaknya sudah menginstruksikan Dinas Pertanian menggerakkan para penyuluh dalam menyosialisasikan penggunaan kartu tani agar petani bisa menggunakan dan memanfaatkannya dalam penyaluran pupuk bersubsidi.
Selain itu, ia juga meminta dukungan penuh BRI untuk menyukseskan penggunaan kartu tani di Kabupaten Grobogan. Ia meminta semua kendala teknis yang sering dihadapi baik dari sisi aplikasi, kendala sinyal maupun mesin Electronic Data Capture (EDC) dalam proses penebusan pupuk dapat segera diatasi.
“Dengan upaya ini diharapkan dapat menurunkan gejolak masyarakat dalam penebusan pupuk sehingga produktivitas petani tidak terganggu,” paparnya
Sri Sumarni juga meminta Komisi Pengawasan Pupuk Bersubsidi dan Pestisida (KP3) Grobogan, supaya melakukan pengawasan terhadap penyediaan, alokasi serta distribusi pupuk dari produsen sampai ke tangan petani.
Melalui koordinasi yang baik antar anggota tim KP3 yang ada di tingkat kabupaten maupun kecamatan dengan para distributor serta produsen, maka akan ada jaminan ketersediaan pupuk yang cukup sesuai kebutuhan para petani dalam meningkatkan hasil pertaniannya.
“Sinergi semua pihak diperlukan dalam melakukan pengawasan terhadap distribusi pupuk bersubsidi untuk mengurangi praktik penyimpangan yang terjadi di lapangan,” pungkasnya.
Plt Kepala Dinas Pertanian Grobogan Sunanto menambahkan, alokasi pupuk bersubsidi yang didapat tahun 2021, dikamin mencukupi hingga akhir tahun. Untuk pupuk jenis urea alokasinya 54.690 ton, SP-36 (2.088 ton), ZA (21.000 ton), NPK (41.497 ton), POG (16.485 ton), dan POC (2.250 liter).
Data hingga akhir Oktober 2021, untuk pupuk jenis urea baru terserap sebanyak 42.010 ton atau 76,82 persen. Kemudian SP-36 terserap 1.436 ton (68,79 persen), ZA 16.923 (80,59 persen), NPK 30.455 ton (73,39 persen), POG 12.408 ton (75,27 persen), dan POC 389 liter (12,85 persen).
“Dengan data ini, kita perkirakan kebutuhan pupuk hingga akhir tahun ini masih mencukupi,” jelasnya.***