Ekonomi
Waduh! Perusahaan Perlengkapan Olahraga Adidas Ditaksir Merugi Rp 19,5 Triliun

Salah satu produk Yeezy yang harus dipasarkan Adidas tahun ini. (ist)
FAKTUAL-INDONESIA : Jika tak dapat menjual produk Yeezy, perusahaan pakaian olahraga asal Jerman, Adidas, ditaksir mengalami kerugian hingga 1,2 miliar euro atau sekitar Rp 19,5 triliun (kurs Rp 16.253/euro) pada 2023.
Dilaporkan pada Minggu (12/2/2023),saham Adidas sudah merosot 11%. Laba operasional diproyeksi turun sekitar 500 juta euro jika perusahaan gagal mengalihkan produk.
Adidas memperkirakan penjualan akan menurun pada 2023. Meski demikian, Adidas dapat memilih untuk menghapus produk Yeezy yang tersisa.
Selain itu, perusahaan memperkirakan adanya kenaikan biaya nonoperasional dapat memperburuk kinerja keuangan Adidas yang menyebabkan kerugian 700 juta euro pada 2023.
“Angka-angka berbicara sendiri. Kami saat ini tidak melakukan sebagaimana mestinya,” kata CEO Adidas Bjørn Gulden dalam siaran pers, dikutip dari CNBC, Jumat (10/2/2023).
Berdasarkan angka yang tidak diaudit, pendapatan Adidas pada tahun 2022 meningkat 1%. Namun, laba operasional turun menjadi 669 juta euro pada 2022 dari yang sebelumnya 2 miliar euro pada 2021.
Pada Oktober tahun lalu, Adidas telah membatalkan kemitraannya dengan Ye, yang sebelumnya dikenal dengan Kanye West, karena serangkaian komentarnya yang antisemit.***