Ekonomi
Presiden Prabowo Bakal Luncurkan Danantara pada 7 November 2024

Menteri BUMN Erick Thohir siapkan aset Bank Mandiri sebagai kantor Danantara. (Foto : istimewa)
FAKTUAL-INDONESIA : Wakil Ketua Badan Pengelola (BP) Danantara, Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang mengatakan bahwa Presiden Prabowo bakal meluncurkan BP Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada 7 November ini.
Hal itu diungkap Kaharuddin Djenod di Istana Negara, Jakarta pada Selasa (5/11/2024). Menurut Kaharuddin Djenot Daeng, Badan Pengelola Investasi Danantara adalah lembaga yang bertugas mengelola kekayaan negara dipisahkan dan mengoptimalkan penggunaannya untuk investasi strategis negara seperti hilirisasi, infrastruktur, ketahanan pangan, ketahanan energi, dan digital.
Badan ini dirancang untuk mengelola dana di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan dalam jangka panjang diharapkan menjadi superholding Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mirip dengan Temasek di Singapura
Baca Juga : Terima Dubes RRT, Menko Airlangga Bahas Rencana Kunjungan Presiden Prabowo dan Kerja Sama Two Countries Twin Parks
BP Investasi Danantara akan dipimpin oleh Muliaman Darmansyah Hadad sebagai kepala dan Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang sebagai wakil kepala. Keduanya dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 142/P Tahun 2024 pada 22 Oktober lalu.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa Danantara akan berkantor di salah satu aset kantor Bank Mandiri di Jakarta.
Penggunaan aset Bank Mandiri oleh Danantara sebagai bentuk kerja sama antar-lembaga dalam pemerintahan. Ia menegaskan bahwa setiap kementerian dan lembaga harus saling mendukung dalam mencapai tujuan bersama.
“Kita tidak bisa lagi berpikir secara terpisah. Setiap kementerian harus punya tugas yang jelas karena pekerjaan ini terlalu banyak untuk ditangani sendiri,” kata Erick, pada Jumat (1/11/2024).
Sementara Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu meyakini nilai dana kelolaan atau “Asset Under Management (AuM)” Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dari dana investasi nasional, termasuk di BUMN bakal menyaingi negara-negara maju.
Menurut dia, besaran dana kelolaan Danantara bakal diumumkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto. “Nanti akan diumumkan oleh Presiden berapa dana yang kita kumpulkan dari saham kita, ‘capital’ (modal) kita di Pertamina, di PLN, di BUMN-BUMN, dana pensiun dan sebagainya,” ujar Anggito, pada 28 Oktober lalu.
Anggito menyebut hampir semua negara yang melakukan konsolidasi seluruh aset keuangan maupun investasi pemerintah mampu meningkatkan keuangan negara menjadi lebih besar.
“Hampir semua negara-negara yang mengonsolidasikan keuangannya, itu mampu untuk me-‘leverage’, artinya, bisa menggunakan untuk menambah dana,” kata dia.
Baca Juga : Presiden Prabowo Tandatangani PP Penghapusan Piutang Macet Petani, Peternak, Nelayan, hingga UMKM
Dia menyebutkan Norwegia menempati urutan pertama negara yang berhasil mengonsolidasikan aset keuangannya. Melalui Norges Bank Investment Management (NBIM), negara itu mampu mengumpulkan dana kelolaan mencapai 1.700 miliar dolar AS.
Berikutnya China Development Bank dengan dana kelolaan mencapai 1.240 miliar dolar AS, Abu Dhabi Investment Authority (993 miliar dolar AS), Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi (847 miliar dolar AS).
Kemudian, Qatar Investment Authority (765 miliar dolar AS), National Wealth Fund (NWF) Rusia (510 miliar dolar AS), Temasek milik Singapura (332 miliar dolar AS), Kuwait Fund for Arab Economic Development (302 miliar dolar AS) dan Khazanah milik Malaysia (30 miliar dolar AS). Sementara Indonesia berada di tengah-tengah.***