Ekonomi
Kenaikan PPN 12 Persen Bakal Memukul Kelompok Kelas Menengah

Ilustrasi rencana kenaikan PPN 12 persen bakal memukul kelompok kelas menengah. (Foto : istimewa)
FAKTUAL-INDONESIA : Kelompok kelas menengah menjadi yang paling terdampak dengan rencana pemerintah menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) jadi 12 persen pada awal Januari 2025. Hal tersebut diungkap oleh Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal.
Dia menyinggung dorongan pemerintah menaikkan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen untuk penguatan APBN. Padahal saat ini kondisi konsumsi masyarakat kelas menengah lebih memprihatinkan.
Apalagi, masyarakat kelas menengah tidak mendapatkan bantuan saat pandemi Covid-19. Seusai pandemi Covid-19 mereda, Faisal berpandangan kondisi konsumsi maupun bisnis mereka belum kembali pulih.
Baca Juga : Buruh Bakal Mogok Nasional Jika Pemerintah Tetap Naikkan PPN 12%
“Nah berarti kan tahun depan ketika PPN 12 persen berjalan, maka tarifnya, cukai, pajak, asuransi, dan segala macam, ini yang menjadi sasaran adalah kelas menengah,” tutur Faisal di Jakarta, Sabtu (23/11/2024), seperti dikutip beritasatu.
Ditambahkan Faisal, kenaikan PPN 12 persen akan menggerus barang dan jasa dan membuat daya beli masyarakat kelas menengah semakin menurun. Kemudian, akan berjalar ke sektor produksi, industri hingga manufaktur.
“Dampak ini bukan hanya sampai ke pertumbuhan ekonomi saja, tetapi sampai pada kesenjangan dan lain-lain, sehingga bisnis sepi. Itu yang seharusnya diperhitungkan oleh pemerintah,” pungkasnya.
Baca Juga : Masyarakat Ramai Menyuarakan Penolakan Kenaikan Tarif PPN 12 Persen
Namun, Faisal menyampaikan kenaikan PPN 12 persen tidak begitu berdampak pada masyarakat kelas bawah. Pasalnya, mereka berada di bawah penghasilan tidak kena pajak (PTKP).
“Karena kalau kelas bawah mereka di bawah PTKP ya, tetapi yang dengan kenaikan PPN 12 persen ini kelas menengah kena semua,” pungkasnya.***