Connect with us

Ekonomi

Elon Musk Dikabarkan Cari Suntikan Dana untuk Twitter

Avatar

Diterbitkan

pada

Elon Musk mencari suntikan dana untuk Twitter. (ist)

FAKTUAL- INDONESIA : Usai membeli Twitter, Elon Musk merombak banyak kebijakan termasuk memangkas karyawan. Namun ternyata hal itu belum cukup untuk membangkitkan kembali Twitter.

Bahkan dikabarkan kini Twitter yang sudah menjadi milik Elon tengah mengalami masalah keuangan.

Elon, dikabarkan, tengah mencari suntikan dana melalui timnya untuk Twitter dan menjajakan saham Twitter ke sejumlah calon investor.

Hal ini dikatakan oleh Ros Gerber, presiden dan CEO Kawasaki Wealth & Investment Management, yang mengaku dikontak oleh perwakilan Elon Musk dan ditawari sejumlah saham yang nilainya sama dengan harga saham saat Elon membeli Twitter Oktober lalu, yaitu USD 54,20 per lembar.

Perwakilan Elon yang menjajakan saham Twitter itu salah satunya adalah Jared Birchall, direktur pelaksana kantor keluarga milik Elon. Ia disebut menghubungi sejumlah calon investor dan menawarkan saham Twitter.

Advertisement

Twitter sendiri sejak diakuisisi Elon disebut mengalami masalah keuangan karena ditinggal banyak pengiklan besar, akibat kebijakan yang diterapkan oleh Musk. Bahkan Twitter pun disebut bakal kesulitan membayar bunga dari utang sebesar USD 13 miliar yang diambil Elon untuk membiayai akuisisi Twitter.

Baru-baru ini Elon juga kembali menjual sejumlah sahamnya di Tesla, yang bernilai sekitar USD 3,6 miliar. Ini adalah kedua kalinya Elon mencairkan saham Teslanya setelah mengakuisisi Twitter, meski sebenarnya ia pada April 2022 lalu berjanji tak akan menjual saham Tesla lagi.

Menurut Reuters, Artiselama 2022 ini, Elon sudah menjual saham Tesla sebanyak hampir USD 40 miliar, demikian dikutip dari Reuters, Senin (19/12/2022).

Tak diketahui apakah penjualan saham Tesla ini ada kaitannya dengna akuisisi Twitter. Namun yang jelas para investor semakin khawatir karena Elon terlihat lebih sibuk mengurus Twitter. Padahal Tesla pun baru melaporkan kerugian mingguan terburuk sejak Maret 2020.

“Ini bukan kondisi yang bagus. Saya bertanya ke sejumlah investor yang memegang saham Tesla dan mereka benar-benar marah ke Elon,” kata Tony Sycamore, analis di perusahaan broker IG Markets.***

Advertisement

Lanjutkan Membaca
Advertisement