Connect with us

Ekonomi

BI Solo Dorong UMKM Kembangkan Produk Melalui Branding dan Packaging

Avatar

Diterbitkan

pada

 

BI Solo menggelar pelatihan secara daring untuk pengembangan UMKM se Solo Raya. (Foto : Istimewa)

 
FAKTUALid – Bank Indonesia dan pemerintah bersinergi dengan stakeholder  secara berkelanjutan mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di sektor ekonomi kreatif dan produk unggulan daerah yang berbasis lokal. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pelatihan yang diberikan kepada sektor UMKM.
 
Seperti yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Solo yang mendesain pelaksanaan pelatihan pengembangan UMKM melalui branding dan packaging (kemasan) yang inovatif dan ramah lingkungan, Kamis (12/8/2021).
 
“Berdasarkan pengamatan kami, UMKM belum banyak yang fokus pada branding dan packaging. Sebagian besar masih fokus, yang penting laku dijual dan sudah cukup. Padahal UMKM bisa dikembangkan sehingga bisa menghidupi masyarakat sekitar,” jelas Kepala KPwBI Solo, Nugroho Joko Prastowo, saat membuka pelatihan yang berlangsung secara daring itu.
 
Menurut Nugroho, branding dan packaging menjadi faktor penentu untuk mengenalkan produk ke konsumen dan dikenal luas oleh masyarakat. Apalagi saat pandemi Covid-19 seperti saat ini, produk UMKM harus lebih menarik konsumen.
 
“Beda dengan krisis sebelumnya dimana UMKM jadi bantalan,  begitu di PHK lari ke UMKM. Tapi kali ini UMKM  yang kena, dengan adanya pembatasan jualan produk juga susah,” jelasnya lagi.
 
Untuk itu, UMKM sebagai  tulang punggung perekonomian harua tetap bergerak dan maju sehingga mampu menopang pemulihan perekonomian. Meskipun harus diakui jika pandemi  Covid-19 berdampak signifikan pada perekonomian dan UMKM.
 
“Ini terlihat dari indikator ekonomi yang mengalami resesi selama satu tahun, empat triwulan sejak 2020 hingga awal 2021 pertumbuhan ekonomi negatif. Kemarin rilis dari BPS pada triwulan dua 2021 tumbuh positif 7 persen. Ini sudah menimbulkan optimisme,”  katanya.
 
Tetapi ternyata muncul varian virus Covid-19 baru yakni varian delta. Sehingga pada triwulan ketiga mulai diterapkan PPKM dengan pembatasan yang berdampak pada aktivitas ekonomi.
 
‘Tapi kita optimis pertumbuhan ekonomi tidak sampai negatif karena lebih siap menghadapi pembatasan,” katanya lagi.
 
Dalam pelatihan yang dilaksanakan secara daring mulai tanggal 12 hingga 13 Agustus 2021 itu, diikuti  120 UMKM se-Solo Raya termasuk 5 UMKM perwakilan dari setiap kabupaten/kota yang telah dikurasi oleh dinas terkait. Serta UMKM binaan dan mitra KPwBI Solo.
 
Dalam pelatihan tersebut menghadirkan tiga narasumber. Yakni Co-founder IBAN (Indonesia Branch Advisit Network) sekaligus pendiri brandinsight.id, Aries Adenata. Dalam materinya, Aries memaparkan tentang bagaimana membangun sebuah brand mulai brand positioning, brand image dan brand identity.
 
Selain itu, juga menghadirkan trainer dari BisnisUKM.com, Rakmatniwa, yang menjelaskan tentang pemilihan bahan dan bentuk kemasan inovatif, serta estetika kemasan yang dapat menjadi perangkap emosional ampuh untuk menarik perhatian para pembeli atau konsumen.
 
Serta Head of Business Development Flexypack.com Satrio Bimo,  yang membahas pengembangan desain dan teknis kemasan produk food grade bersertifikasi yang dibutuhkan untuk menyatakan bahwa packaging suatu produk aman bagi kesehatan dan lingkungan sekitar.  (Uti Farinzi) ***

Lanjutkan Membaca
Klik Untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *