Ekonomi
Bank Mandiri Mempertajam Strategi Optimalkan Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
FAKTUALid – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mempertajam strategi untuk mengoptimalkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang mulai menunjukkan kinerja positif pada kuartal II 2021 lalu.
“Terdapat tiga fokus dalam penajaman bisnis perseroan. Pertama, integrasi bisnis wholesale dan ritel dengan memaksimalkan potensi value chain pada ekosistem nasabah wholesale,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi di Jakarta, Senin (31/8/2021). Berbeda dengan bisnis smart corporate card, ini lebih menjanjikan.
Kedua, lanjut Darmawan, perseroan mengoptimalkan potensi bisnis dan sektor unggulan di wilayah serta penyaluran kredit dilakukan secara prudent kepada target customers dengan mempertimbangkan sektor yang masih potensial dan pemulihannya lebih cepat, sehingga menghasilkan kualitas kredit yang cukup baik.
Ketiga, Bank Mandiri akan mengakselerasi digital dengan mengembangkan solusi digital, perbaikan proses, modernisasi channel, serta peningkatan kapabilitas core banking.
“Lewat strategi ini, Bank Mandiri optimis kredit secara bank only mampu tumbuh 6 persen hingga 7 persen year on year pada akhir tahun 2021, tentunya dengan tetap memprioritaskan pertumbuhan secara berkualitas,” ujar Darmawan.
Komitmen tersebut salah satunya diwujudkan lewat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang merupakan program andalan pemerintah untuk menyediakan akses pelaku UMKM pada pembiayaan.
Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp19,68 triliun pada akhir paruh pertama tahun ini atau 63,5 persen dari target 2021, dan jumlah penerima lebih dari 200 ribu debitur UMKM dengan kualitas yang terjaga baik.
Lalu pada program restrukturisasi kredit terdampak pandemi, Bank Mandiri telah memberikan persetujuan restrukturisasi debitur terdampak pandemi yaitu kepada lebih dari 548 ribu debitur dengan nilai persetujuan sebesar Rp 126,5 triliun.
Dari nilai tersebut, hingga Juni 2021, total baki debet restrukturisasi COVID-19 sebesar Rp96,5 triliun, dengan 62 persen dari total debitur restrukturisasi merupakan pelaku usaha UMKM.
Darmawan menyampaikan pula bahwa inovasi serta akselerasi digital Bank Mandiri juga telah membuahkan hasil positif. Digitalisasi layanan melalui aplikasi Livin’ by Mandiri sampai dengan Juni 2021 mencatat 7,8 juta pengguna, meningkat 45 persen dari periode setahun sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, transaksi finansial Livin’ by Mandiri mencatatkan kenaikan sebesar 65 persen (yoy) menjadi 434,9 juta transaksi, dengan nilai transaksi mencapai Rp728,9 triliun per Juni 2021.
Sadar akan potensi keuangan digital yang masih luas, Bank Mandiri pada 2021 ini tengah melakukan pengembangan solusi digital guna mendorong pertumbuhan transaksi digital nasabah dengan memberikan solusi kemudahan digital baik bagi kebutuhan perusahaan maupun individual.
Sedangkan dari sisi pengembangan sumber daya manusia (SDM), Bank Mandiri menerapkan nilai inti atau core values BUMN yakni AKHLAK, sebagai bagian dari kesatuan dalam pemerintahan.
Darmawan memandang, sebagai perusahaan BUMN tentunya Bank Mandiri tidak bisa berdiri sendiri, sehingga diperlukan kerja sama antar-BUMN agar kegiatan korporasi dapat berjalan lebih optimal.
Core values AKHLAK merupakan akronim yang berorientasi pelayanan, yaitu Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
“Kami meyakini budaya yang ditanamkan, budaya AKHLAK adalah kunci untuk mengembangkan pelayanan termasuk sumber daya manusia (SDM) Bank Mandiri,” kata Darmawan dilansir antaranews.com. ***