Ekonomi
Telkom SBS Wujudkan Kepedulian Pada UMKM Lewat Pinjaman Bergulir
FAKTUAL-INDONESIA: PT Telkom Indonesia Wilayah Surabaya Selatan (SBS) selama setahun terakhir telah menyalurkan dana pinjaman hingga Rp2,5 miliar untuk 102 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaannya. Khusus November 2021, dana pinjaman yang disalurkan senilai Rp285 juta untuk 11 Mitra Binaan.
Menurut Deputy General Manager Witel Surabaya Selatan, Indratmoko Susanto, pemberian pinjaman dana bergulir itu merupakan bentuk kepedulian dan kontribusi kepada mitra binaan untuk Usaha Kecil dan Mikro. “Apalagi UMKM merupakan sektor yang ikut terpuruk akibat pandemi Covid-19,” ujarnya didampingi Manager Shared Service Human Resource Community Development Center& Finance, Pupon Artiono, Rabu (1/12/2021).
Pihaknya memahami, para pelaku UMKM butuh strategi untuk kelangsungan usaha di masa pandemi. Semuanya berusaha berjuang untuk bisa bertahan dan beradaptasi agar bisa tetap menjalankan usahanya di masa pandemi.
Beruntung, PT Telkom melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya peduli pada kondisi UMKM di Tanah Air. BUMN yang pertumbuhan profitnya positif karena didukung oleh manajemen perusahaan yang baik ini, berupaya mengulurkan tangan melalui dana pinjamannya untuk pelaku UMKM.
Indratmoko berharap, dana pinjaman itu bisa digunakan sebaik-baiknya untuk peningkatan dan pengembangan usaha. Dia juag mengingatkan, kalau ingin eksis, para UKM dituntut untuk memperhatikan kualitas dan layanan. “Masa pandemi memang membuat UMKM harus berbenah dari segala sisi ekonomi, mindset, bahkan mental untuk tetap bisa terus survive,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan tentang faktor tempat dan harga yang harus dipertimbangkan secara matang, termasuk faktor pemasaran produk dan layanan. Selain melalui banner dan spanduk, UMKM juga diajak untuk berpromosi menggunakan media digital atau online, karena sekarang ini semuanya sudah serba online.
Telkom sendiri memastikan tidak akan lepas tangan. Pihaknya sudah menyiapkan tim untuk melakukan pendampingan pada para UMKM yang mengalami kesulitan menerapkan pemasaran online. “UMKM tidak ada pilihan lain kecuali masuk ke era digital. Karena ketika kita tidak mampu mengoptimalkan peluang yang ada, peluang itu akan segera diambil orang lain,” ujarnya.***