Ekonomi
Penutupan Perdagangan Akhir Pekan, Rupiah Menguat namun IHSG BEI Melemah, Emas Antam Stabil
FAKTUAL INDONESIA: Penutupan perdagangan akhir pekan Jumat (27/9/2024) sore, ditandai dengan mengautnya nilai tukar rupiah terhadap doalar Amerika Serikat dan melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) serta harga emas batangan PT Antam stabil.
Menguatnya kurs rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan Jumat sore di tengah pasar merespons positif terhadap penurunan utang Pemerintah Republik Indonesia (RI).
Sedangkan IHSG BEI ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Sementara sejak pagi harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) stabil atau tetap seperti hari sebelumnya.
Baca Juga : Penutupan Perdagangan Senin, Rupiah Melemah, IHSG Menguat dan Emas Antam Ajeg
Berdasarkan laporan yang dikutip dari antaranews.com, pada akhir perdagangan Jumat, rupiah menanjak 40 poin atau 0,26 persen menjadi Rp15.125 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.165 per dolar AS.
“Pasar merespons positif terhadap Kementerian Keuangan melaporkan kondisi utang pemerintah per akhir Agustus 2024 mencapai Rp8.461,93 triliun,” kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Jumlah utang pemerintah itu turun sebesar Rp40,76 triliun dibandingkan bulan sebelumnya senilai Rp8.502,69 triliun. Seiring dengan jumlah utang yang menurun, rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) juga turun menjelang akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi 38,49 persen, dibanding bulan sebelumnya 38,68 persen.
Rasio utang per akhir Agustus 2024 yang mencapai 38,49 persen terhadap PDB, tetap konsisten terjaga di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Pemerintah tidak khawatir sebab diproyeksikan akan terjadi arus kas masuk ke pasar-pasar berkembang seperti Indonesia usai suku bunga kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, Fed Funds Rate, turun 50 basis point pada bulan ini.
Di sisi lain, Presiden RI mendatang Prabowo Subianto mendapat warisan bunga utang Rp183 triliun hingga akhir 2024. Untuk utang yang berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) terdiri dari SBN Domestik senilai Rp6.063,41 triliun dan SBN Valas sebesar Rp1.389,14 triliun. Sedangkan pinjaman berasal dari pinjaman dalam negeri Rp39,63 triliun dan pinjaman luar negeri Rp969,74 triliun.
Di sisi eksternal, pasar sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga kebijakan The Fed setidaknya 25 basis poin di pertemuan Fed pada 6-7 November, dengan peluang 51,3 persen untuk penurunan setengah poin persentase yang sangat besar, menurut Alat FedWatch CME Group.
Selain itu, bank sentral Tiongkok pada Jumat menurunkan suku bunga dan menyuntikkan likuiditas ke dalam sistem perbankan saat Beijing meningkatkan stimulus untuk menarik kembali pertumbuhan ekonomi menuju target sekitar 5 persen tahun ini dan melawan tekanan deflasi.
Lebih banyak langkah fiskal diharapkan akan diumumkan sebelum hari libur Tiongkok yang dimulai pada 1 Oktober, setelah pertemuan para pemimpin tertinggi Partai Komunis menunjukkan peningkatan rasa urgensi tentang meningkatnya hambatan ekonomi.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat naik ke posisi Rp15.138 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.171 per dolar AS.
Baca Juga : Rupiah Ditutup Menguat Terhadap Dolar AS, IHSG BEI Melemah, Emas Antam Naik
Penguatan Bursa Asia
IHSG ditutup melemah 47,60 poin atau 0,61 persen ke posisi 7.696,91. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 10,60 poin atau 1,09 persen ke posisi 959,94.
“Bursa regional Asia bergerak variatif (mixed). Beragam sentimen memberikan dampak pada perdagangan pasar keuangan jelang akhir pekan ini,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Pelaku pasar tampaknya memiliki pandangan seiring dengan pernyataan Ketua The Fed dan dampak sentimen stimulus China, serta data ekonomi Jepang.
Pelaku pasar mencari arah pasca pernyataan Ketua The Fed yang sama sekali tidak menyinggung mengenai prospek lanjutan penurunan suku bunga acuan bank sentral, sedangkan Gubernur The Fed, Lisa Cook, mengatakan pada Kamis malam bahwa ia sepenuh hati mendukung penurunan suku bunga sebesar 50 bp.
Hal ini menjadi perhatian pasar selanjutnya, di mana pasar akan menanti seberapa agresif The Fed akan memangkas suku bunga acuannya.
Sementara itu, Bank Sentral China (PBoC) menurunkan rasio persyaratan cadangan sebesar 50 bps, penurunan kedua tahun ini yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi yang tersendat.
Perubahan tersebut, yang berlaku mulai 27 September 2024, telah diisyaratkan awal minggu ini oleh Gubernur Pan Gongsheng. Selanjutnya, pasar juga menantikan lanjutan kebijakan dari sisi fiskal, yang dianggap perlu oleh investor untuk pemulihan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Baca Juga : Rupiah Ditutup Menanjak, IHSG BEI Menguat dan Harga Emas Antam Naik
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 0,94 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor teknologi yang masing- masing naik sebesar 0,77 persen dan 0,59 persen.
Sedangkan, tujuh sektor turun yaitu sektor infrastruktur turun paling dalam sebesar 0,59 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor industri yang masing- masing turun sebesar 0,50 persen dan 0,44 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu INPS, PYFA, TOBA, AWAN dan DOID. Sedangkan, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GULA, TRON, LABA, MAYA dan PMMP.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.253.966 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,54 miliar lembar saham senilai Rp15,01 triliun. Sebanyak 346 saham naik, 312 saham menurun, dan 243 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain indeks Nikkei menguat 904,60 poin atau 2,32 persen ke 39.829,60, indeks Hang Seng menguat 707,72 poin atau 3,55 persen ke 20.632,30, indeks Shanghai menguat 86,58 ppin atau 2,89 persen ke posisi 3.087,53, dan indeks Strait Times menguat 22,98 poin atau 0,25 persen ke 3.593,41
Emas Antam Rp1,461 juta/Gram
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang dipantau dari laman Logam Mulia, Jumat pagi tetap berada pada angka Rp1.461.000 per gram.
Adapun harga jual kembali (buyback) emas batangan pada Jumat (27/9), tetap Rp1.301.000 per gram.
Transaksi harga jual dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK No. 34/PMK.10/2017.
Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non-NPWP.
PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.
Baca Juga : Penutupan Perdagangan Senin, Rupiah Melemah, IHSG Menguat dan Emas Antam Ajeg
Berikut harga pecahan emas batangan yang tercatat di laman Logam Mulia Antam pada Jumat:
– Harga emas 0,5 gram: Rp780.500
– Harga emas 1 gram: Rp1.461.000
– Harga emas 2 gram: Rp2.862.000
– Harga emas 3 gram: Rp4.268.000
– Harga emas 5 gram: Rp7.080.000
– Harga emas 10 gram: Rp14.105.000
– Harga emas 25 gram: Rp35.137.000
– Harga emas 50 gram: Rp70.195.000
– Harga emas 100 gram: Rp140.312.000
– Harga emas 250 gram: Rp350.515.000
– Harga emas 500 gram: Rp700.820.000
– Harga emas 1.000 gram: Rp1.401.600.000
Baca Juga : Rupiah Melemah terhadap Dolar AS, IHSG Menguat, Emas Antam Naik pada Pembukaan Pasar Akhir Pekan dan Bulan
Potongan pajak harga beli emas sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non-NPWP.
Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22. ***