Connect with us

Ekonomi

Menparekraf Sandiaga Uno, Pembiayaan Berbasis CBT Membuka Lapangan Kerja Desa Wisata Kabupaten Maros Sulsel

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno fasilitasi akses pembiayaan bagi Desa Wisata di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno fasilitasi akses pembiayaan bagi Desa Wisata di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan

FAKTUAL-INDONESIA: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengemukakan, pembiayaan  berbasis CBT (Community Based Tourism) membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi penduduk desa-desa wisata di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Demikian dikemukakan Menparekraf Sandia Uno ketika membuka program Fasilitasi Akses Pembiayaan bagi Desa Wisata di Kabupaten Maros, Sulsel ketika melakukan kunjungan ke Dermaga Dua Rammang-Rammang pada Jumat (3/3/2023).

Menparekraf Sandiaga mengatakan fasilitasi ini bertujuan untuk memperkuat sektor parekraf yang ada di desa-desa wisata di Sulawesi Selatan, salah satunya di Desa Rammang-Rammang. “Pembiayaannya berbasis CBT (Community Based Tourism),” kata Sandiaga.

Sandiaga menuturkan akses pembiayaan yang ditawarkan merupakan kolaborasi antara Kemenparekraf dan PT. Sarana Multigriya Finansial (SMF). Program ini fokus pada pembiayaan berbasis komunitas karena pengembangan pariwisata berbasis komunitas dianggap sebagai pilihan yang tepat untuk mengembangkan potensi yang ada di desa-desa wisata. Sehingga, peluang usaha dan lapangan kerja bagi penduduk desa-desa wisata di Sulsel bisa terbuka lebar.

“Karena yang akan merasakan manfaat dan nikmat peningkatan kunjungan wisatawan ke Kampung Karst Rammang-Rammang adalah masyarakat sendiri. Pemerintah memfasilitasi, ini akan membuka peluang usaha dan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Advertisement

Dalam kesempatan itu, Direktur Keuangan dan Operasional PT. SMF, Bonai Subiakto, mengatakan akses pembiayaan ini nantinya akan bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan besar pinjaman berkisar antara Rp80 juta-Rp100 juta tanpa jaminan dengan jangka waktu cicilan hingga 10 tahun. “Jadi ada pemberdayaan juga di sini untuk BUMDes dalam membantu masyarakat yang akan mendapatkan bantuan dari kita,” ujar Bonai.

Sementara itu Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, menambahkan bunga cicilan dari pembiayaan hanya sebesar tiga persen. “Nanti bunganya akan berputar kembali ke BUMDes,” kata Rizki.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Anggara Hayun Anujuprana; dan Direktur Poltekpar Makassar, M Arifin.

Dorong Mahasiswa Perkuat Kolaborasi

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno memberikan kuliah umum bertemakan "Membangun Pariwisata Berkelanjutan Melalui Kolaborasi" di Auditorium Soesilo Soedarman, Poltekpar Makassar, Jumat (3/3/2023)

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno memberikan kuliah umum bertemakan “Membangun Pariwisata Berkelanjutan Melalui Kolaborasi” di Auditorium Soesilo Soedarman, Poltekpar Makassar, Jumat (3/3/2023)

Dalam kesempatan lain, Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mendorong agar mahasiswa Politeknik Negeri Pariwisata Makassar, Sulawesi Selatan, untuk memperkuat kolaborasi dengan pihak-pihak terkait dalam upaya mengembangkan dan memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Sulawesi Selatan.

Dalam Studium Generale bertemakan “Membangun Pariwisata Berkelanjutan Melalui Kolaborasi” di Auditorium Soesilo Soedarman, Poltekpar Makassar, Jumat (3/3/2023), Menparekraf Sandiaga mengatakan dalam menghadirkan pariwisata yang sejuk, aman, nyaman, dan menyenangkan diperlukan kolaborasi berbagai pihak dan Poltekpar Makassar yang terfokus pada pendidikan vokasi di sektor parekraf adalah salah satu pihak yang berperan penting dalam mewujudkan hal tersebut. Terutama dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia di desa-desa wisata.

Advertisement

“Pak Menko PMK (Muhadjir Effendy) menyampaikan bahwa pendidikan kita ke depannya akan berbasis vokasi, karena kenapa? Pendidikan ini sangat cocok untuk pengembangan industrialisasi dan hilirisasi kita. Bagaimana kalian semua keluar dari pendidikan vokasi ini bisa mendapatkan lapangan kerja dan bisa menjadi pengusaha dan membuka lapangan kerja,” kata Sandiaga.

Selain meningkatkan kualitas SDM, Sandiaga juga mendorong agar mahasiswa Poltekpar Makassar bisa memperkuat pariwisata berbasis komunitas dan kelembagaan. Sandiaga juga menginginkan agar Poltekpar Makassar selalu mencetak SDM yang berkualitas dan tersertifikasi.

Hal ini bertujuan untuk mencapai target penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru pada tahun 2024 dan menciptakan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkualitas serta berkelanjutan.

“Ini harus kita lakukan dalam bentuk kolaborasi dan kita harus melakukan upskilling, reskilling, dan newskilling,” ungkap Sandiaga. ***

Advertisement
Lanjutkan Membaca