Ekonomi
Menko Airlangga di Kanada Membahas Isu Strategis Penyelesaian Perdagangan Bebas
FAKTUAL INDONESIA: Kanada diharapkan lebih fleksibel untuk bersama-sama mencapai kemajuan yang lebih signifikan dalam penyelesaian perjanjian perdagangan bebas, ICA-CEPA (Indonesia Canada Comprehensive Economic Partnership).
Harapan itu dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kunjungan kerja ke Kanada.
Finalisasi penyelesaian perjanjian perdagangan bebas, ICA-CEPA merupakan salah satu isu strategis yang menjadi tema dalam kunjungan kerja tersebut.
Baca Juga : Menko Airlangga di Kanada Memburu Teknologi Bersih untuk Mempercepat Transisi Energi Indonesia
Melalui kunjungan kerja ini Menko Airlangga berharap dapat memberikan dorongan agar perundingan ICA-CEPA dapat diselesaikan di putaran ke-9 yang akan digelar pada tanggal 23-27 September 2024 di Toronto, Kanada.
“Perundingan ICA-CEPA terakhir telah memasuki putaran ke-8 yang dilaksanakan pada tanggal 24-28 Juni lalu di Ottawa, Kanada. Pada putaran tersebut berhasil menyepakati teks substansi penting, yakni chapter Customs Procedures and Trade Facilitation, Temporary Movement of Natural Persons, dan Transparency, Anti-Corruption and Responsible Business Conduct,” kata Menko Airlangga.
Menurut Menko Airlangga, kemajuan signifikan juga dicapai untuk pembahasan konsep teks perjanjian terkait Sanitary and Phytosanitary, STRACAP, Economic and Technical Cooperation, Intellectual Property Rights, Government Procurement, dan Trade and Sustainable Development-Environment.
Berkaitan pembahasan akses pasar perdagangan barang, Indonesia sudah mengusulkan peningkatan penawaran komitmen tarif dalam upaya mencapai target kesepakatan modalitas akses pasar atau liberalisasi hingga sebesar 85%.
Baca juga : Menko Airlangga Nyatakan Suka Tidak Suka, Transisi Hijau Paling Efektif Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca
“Sementara itu, terkait dengan Critical Mineral Discussion, pihak Kanada menanggapi positif atas usulan kerja sama strategis Indonesia melalui pembentukan Critical Mineral Dialogue,” ujar Airlangga.
Beberapa isu penting lainnya dalam kunjungan kerja kali ini, Menko Airlangga – yang dijuluki sebagai A friend of Canada oleh Dubes Kanada untuk Indonesia – berkaitan dengan isu tenaga kerja, pendidikan dan vokasi, transisi energi dan energi terbarukan, ekonomi digital termasuk mengharapkan dukungan pada Digital Economy Framework Agreement (DEFA) yang tengah dibahas di ASEAN, hilirisasi industri, penguatan Kelas Menengah Indonesia dan penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Saat ini, Pemerintah Indonesia fokus untuk terus meningkatkan daya saing dan kualitas pertumbuhan ekonomi, serta mengoptimalkan Bonus Demografi untuk bisa keluar dari middle income trap.
Dalam agenda kunjungan kerja ini, Menko Airlangga bertemu dengan para Pengusaha Diaspora, Asosiasi Usaha, Masyarakat dan Mahasiswa Indonesia di Vancouver Kanada, yang digelar oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Vancouver bekerja sama dengan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC). Menko Airlangga juga bertemu dengan para Pebisnis dan Investor Kanada pada acara Business Forum yang didukung oleh Asia Pacific Foundation of Canada. Menko Airlangga juga melanjutkan pertemuan dengan Simon Fraser University’s (SFU) Vancouver membahas isu transisi energi dan energi bersih.
Baca Juga : Menko Airlangga: Banyaknya Toko Retail yang Dibuka Mencerminkan Pendapatan Per Kapita Daerah itu
Dalam kunjungan kerja ke Vancouver kali ini, Airlangga terus mendorong penguatan kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi. Vancouver adalah wilayah Provinsi British Columbia di sisi Barat Kanada, yang lebih dekat ke wilayah Asia-Pasifik. Secara geografis, Indonesia di wilayah Asia memiliki peluang strategis sebagai mitra ekonomi Kanada. ***