Ekonomi
Di Akhir Pekan Awal Bulan November, Rupiah dan IHSG serta Emas Antam Kompak Melemah
FAKTUAL INDONESIA: Penutupan perdagangan Jumat (1/11/2024) yang merupakan akhir pekan di awal bulan November ditandai dengan masih kompaknya rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harga emas batangan PT Antam.
Jika sehari sebelumnya, rupiah dan IHSG BEI serta harga emas Antam kompak menguat dan naik maka hari ini kompak melemah dan menurun.
Pada penutupan perdagangan Jumat sore, nilai tukar (kurs) rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat dan IHSG BEI juga ditutup melemah serta harga emas Antam menurun.
Baca Juga : Penutupan Perdagangan Akhir Oktober, Rupiah Meningkat, IHSG BEI Menguat dan Emas Antam Naik
Seperti dilansir dari antaranews.com, kurs rupiah terhadap dolar AS ditutup merosot dipengaruhi data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang kuat.
Pada akhir perdagangan Jumat, rupiah tergelincir 34 poin atau 0,22 persen menjadi Rp15.732 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.698 per dolar AS.
“Penguatan inflasi dan data tenaga kerja AS membatasi penguatan rupiah,” kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Rully menuturkan data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inflasi inti AS naik 2,7 persen, dan data klaim pengangguran AS turun dan terendah dalam 5 bulan menjadi 216 ribu.
Sementara, dari faktor domestik, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia mengalami inflasi 0,08 persen (month-to-month/mtm) pada Oktober 2024, yang mengakhiri deflasi beruntun.
Inflasi tahunan mencapai 1,71 persen (year-on-year/yoy) dan inflasi tahun kalender 0,82 persen (year-to-date/ytd).
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menurun ke level Rp15.723 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.705 per dolar AS.
Ikuti Bursa Kawasan Asia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 68,76 poin atau 0,91 persen ke posisi 7.505,25. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,80 poin atau 0,96 persen ke posisi 912,60.
Baca Juga : Rupiah Dibuka Melemah, IHSG Menunggu Kebijakan Pemerintah Baru, Emas Antam Lewati Rp1,5 Juta
“Bursa regional Asia bergerak mixed (variatif), dengan pasar yang tampaknya berhati-hati menunggu kejelasan lanjutan mengenai kondisi ekonomi makro dan hasil Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS),” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Saat ini, pelaku pasar sedang menantikan laporan ketenagakerjaan AS untuk mengukur kesehatan pasar tenaga kerja menjelang pertemuan kebijakan moneter The Fed dan pemilihan Presiden AS yang ketat pada minggu depan.
Dari China, data PMI Manufaktur Umum Caixin menunjukkan kenaikan menjadi 50,3 pada Oktober 2024, dari sebelumnya 49,3 pada bulan September, melampaui perkiraan pasar sebesar 49,7.
Angka itu menandakan kembalinya ekspansi aktivitas pabrik setelah pemerintah meluncurkan serangkaian langkah stimulus pada akhir September 2024.
Selain itu, pasar juga menantikan rencana pemerintah China untuk menghidupkan kembali ekonominya, menurut laporan Reuters, pemerintah China sedang mempertimbangkan persetujuan penerbitan utang baru senilai lebih dari 10 triliun yuan (1,4 triliun dolar AS) dalam beberapa tahun mendatang.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa laju inflasi tahunan Indonesia turun menjadi 1,71 persen year on year (yoy) pada Oktober 2024, yang merupakan level terendah sejak Oktober 2021.
Angka itu masih berada dalam kisaran target bank sentral sebesar 1,5 persen (yoy) hingga 3,5 persen (yoy).
Secara bulanan, Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatat kenaikan tipis sebesar 0,08 persen month to month (mtm) pada Oktober, yang merupakan kenaikan bulanan pertama dalam enam bulan terakhir setelah penurunan 0,12 persen (mtm) pada September 2024.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, saru sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 0,15 persen.
Sedangkan, sepuluh sektor turun yaitu sektor transportasi & logistik turun paling dalam sebesar 2,62 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor kesehatan yang masing- masing turun sebesar 2,54 persen dan 2,29 persen.
Baca Juga : Penutupan Perdagangan Akhir Pekan, Rupiah Menguat namun IHSG BEI Melemah, Emas Antam Stabil
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu ERTX, GPSO, EMDE, JIHD dan DOSS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BDKR, BULL, MLPL, DGNS dan TKIM
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.185.044 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,96 miliar lembar saham senilai Rp10,86 triliun. Sebanyak 189 saham naik 423 saham menurun, dan 175 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain indeks Nikkei menguat 1.047,60 poin atau 2,68 persen ke 38.033,69, indeks Hang Seng menguat 189,09 poin atau 0,93 persen ke 20.506,42, indeks Shanghai menguat 7,81 ppin atau 0,24 persen ke posisi 3.272,01, dan indeks Strait Times menguat 4,40 poin atau 0,12 persen ke 3.554,46.
Harga Emas merosot
Harga emas Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia, awal November, Jumat (1/11) mengalami penurunan drastis Rp20.000/gram, yang pada sehari sebelumnya sebesar Rp1.567.000. Sehingga harga emas per gram kini menjadi Rp1.547.000.
Adapun harga jual kembali (buyback) emas batangan pada Jumat turut turun ke angka Rp1.399.000 per gram.
Transaksi harga jual dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK No. 34/PMK.10/2017.
Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non-NPWP.
PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.
Baca Juga : Rupiah Ditutup Menguat Terhadap Dolar AS, IHSG BEI Melemah, Emas Antam Naik
Berikut harga pecahan emas batangan yang tercatat di laman Logam Mulia Antam pada Jumat:
-Harga emas 0,5 gram: Rp823.500
– Harga emas 1 gram: Rp1.547.000
– Harga emas 2 gram: Rp3.034.000
– Harga emas 3 gram: Rp4.526.000
– Harga emas 5 gram: Rp7.510.000
– Harga emas 10 gram: Rp14.965.000
– Harga emas 25 gram: Rp37.287.000
– Harga emas 50 gram: Rp74.495.000
– Harga emas 100 gram: Rp148.912.000
– Harga emas 250 gram: Rp372.015.000
– Harga emas 500 gram: Rp743.820.000
– Harga emas 1.000 gram: Rp1.487.600.000
Potongan pajak harga beli emas sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non-NPWP.
Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22. ***